Tiga Alasan Mengapa Film Kartun Lebih Menarik Untuk diTonton

Sebagai manusia yang tidak terlalu suka dengan hingar bingar mall, aku adalah satu dari sekian yang juga tidak terlalu suka dengan bioskop. Bagiku, masuk bioskop sama dengan masuk ke dalam mall yang dipenuhi dengan orang-orang yang aku kadang juga bingung mereka ini cuma jalan-jalan atau ada tujuan. Maklum, lebih suka dengan alam terbuka soalnya daripada harus masuk ke pasar ber-AC. Jadinya, jarang banget mau diajakin ngebioskop atau ngemall.

Tapi, kondisi Jakarta yang minim hiburan mau nggak mau membuatku agak sedikit rajin nge-mall karena sulit menemukan alam hijau di kota yang hampir nggak pernah lengang jalanannya. Maka, akupun mau tidak mau menjadikan mall sebagai salah satu tujuanku untuk makan atau nonton bioskop ketika sedang cukup senggang.


Meskipun pada akhirnya melabuhkan hati pada bioskop untuk menghibur diri, tetap saja aku selalu pilih-pilih film. Coba tebaaakk aku pilih film apa hayoooo hahha, Bukan action atau cinta, apalagi tentang film horor. Duh, nggak banget, deh. Aku itu sukanya nonton film kartun! Hahahahaha.

Mungkin beberapa menganggap aku kayak anak kecil, sih. Tapi buat aku, nonton kartun itu stress relief banget alias bisa jadi cara untuk menghilangkan stress akut yang suka muncul dan hilang dengan seenaknya. Tiba-tiba aja gitu datang dan pergi sesuka hati. Dan ini adalah beberapa alasan mengapa aku lebih memilih film kartun daripada film genre lain:

Film Kartun Itu Fiksi yang Apa Adanya

Aku bukan pecinta fiksi, cerita yang memang diperuntukkan orang-orang dengan imajinasi yang tinggi. Aku lebih suka cerita yang fiksi dan apa adanya. Maksudnya, aku suka fiksi yang tidak perlu membuatku berpikir atas maksud dari cerita baik dalam buku atau film yang sedang aku nikmati. Seperti film kartun, bagiku, film kartun itu fiksi yang apa adanya alias memang sedari awal sudah bukan sesuatu yang nyata.



Setiap scene dalam film kartun itu pasti aneh dan tidak mungkin untuk di dalam dunia nyata. Tidak seperti cerita sinetron yang aneh dengan scene tiba-tiba luka di tangan kiri yang berdarah tangan kanan atau manusia bisa terbang melayang-layang. Duh, aneh banget kalau nonton film begituan. Terkesan nggak real aja gitu. Lah, kartun kan nggak real? Iyes, betul sekali. Tapi ketidaknyataan film kartun itu sudah sedari awal secara sadar dibuat, sehingga memang segala keanehan yang ada ya memang itu palsu alias tidak ada di dunia nyata.

Contoh, aku suka banget tuh sama spongebob. Yakali kan ada gorila di dasar laut. Tetapi, justru itulah yang membuatku suka dengan kartun ini. Ya memang nggak mungkin ada gorila di laut, memang sudah aneh sedari awal, jadi itu wajar-wajar saja toh memang kartun diciptakan untuk memvisualisasikan imajinasi dari sang kreator, kan?

Nonton Kartun Itu Semacam Terapi Stress Relief

Pernah stress dong, ya? Pasti pernah. Udah, ngaku aja. Aku aja ngaku kok kalau aku ini mengidap stress akut. Apalagi kalau ketemu sama orang-orang yang close minded. Duh, akut banget deh stressnya! Rasa-rasanya pengen buruan aja kelar ketemunya biar nggak stress-stress lagi, gitu. Nah, kalau lagi stress, nonton kartun itu hiburan banget. Selain lucu, kartun itu mampu menyajikan cerita fiksi yang apa adanya yang nggak perlu mikir aja udah lucu hahaha apaan sih, Sep!


Yaaa, gitu, deh. Bahkan ketika rekan kerjaku lebih suka menonton film horor untuk memacu adrenalinnya supaya stress-nya hilang, aku justru lebih memilih dengan cara yang kalem gitu dengan nonton film kartun. Hihihi.. Child will be child yaaa *kagak inget umur udah berape*. Kalau kata temenku sih,

"Kayak anak kecil banget siih tontonannya kartun."

Abis gimana dong, lucu sih, enak sih buat ditonton berulang-ulang pun tetep bikin bahagia, gitu. Beda sama film genre lain, menurutku. Horor misalnya, mau nonton lagi pasti takut serem. Film action, duh, bikin jantungan meskipun asik buat seru-seruan memacu adrenalin. Tapi, nggak, ah. Tetep pilih-pilih pokoknya. Hehehe *seterah elu dah,  Sep*

Enak Buat Dijadikan Bahan Obrolan Atau Semacam Intermezzo

Aku yakin pasti kebosanan selalu melanda dalam setiap kondisi. Pasti, deh itu mah nggak pakai tapi. Daaaan salah satu untuk mengusir kebosanan itu adalah dengan menirukan kalimat atau suara-suara lucu dari karakter kartun yang aku tonton. Misal, "betul, betul, betul" atau "dua singgit!" Hahahah ketahuan banget ya tontonannya Upin-Ipin. Bisa juga semacam menceritakan penggalan scene yang aneh pada film kartun, seperti:

"Tau sepupunya Spongebob yang kepalanya panjang dan suka ngerusakin barang itu nggak, sih?"
"Ih, Jokernya tu lucu banget pas lagi baper gitu karena nggak dianggep musuh lagi sama Batman."
"Kok Anda kayak tuan Krab gitu yaa yang pelit dan suka duit...."

Daaan beragam obrolan lainnya. Ih, asik banget pokoknya kalau diminta mengingat-ingat setiap scene film kartun yang aku tonton. Jadi pengen liat lagi, lagi, dan lagi. Bahkan, saking addict-nya sama kartun, aku bisa loh kerja sambil nonton kartun di Youtube. Jadi, di laptop sambil kerja, di smartphone sambil nyetel streamingan hihihi. Kok bisa, ya? Bisa-bisain aja, deh XD



Sampai sejauh ini, film yang masih jadi favorit itu Spongebob Squarepants dan Upin Ipin. Tapi aku juga sudah nonton beberapa yang sampai masuk bioskop, seperti Sing, Smurf, Big Hero, Storks, dll. Memang suka banget soalnya sama kartun hehehe. Jadi, boleh banget nih kalau ada yang mau kasih download-an film kartun *plaaakkkkk hahahahha

Oh ya, film kartun itu juga menginspirasi, loh. Banyak banget pelajaran dari film kartun yang bijaksana dan bisa nyentil aku hihihi. Semuanya penuh makna alias nggak cuma film-film-an aja gitu. Coba deh kalau nonton sambil diperhatikan. Misalnya, kayak ada tokoh Plankton di Spongebob. Ya si Plankton ini 

Itu dia teman-teman alasan-alasan penting mengapa aku merasa bahwa film kartun itu lebih menarik untuk ditonton. Ide tulisan ini dari mba Sri Untari dan Ira Sulistiana hihi. Dua bloger kece ini pecinta film, makanya deh mereka pengen aku nulis tentang film yang aku suka. Pokoknya kartun is the best apapun itu! Nggak ngebosenin buat ditonton berulang kali.

Kalau kalian lebih suka film yang genre apa, gengs?

Salam,

2 komentar

  1. Bagiku film kartun adalah sumber Inspirasi. Bila jeli kita lihatnya.

    BalasHapus

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^