Jalan-jalan ke Turki GRATIS Cuma dengan Modal Nulis. Kok Bisa?

Banyak yang kaget ketika aku nge-post story di Instagram tentang perjalananku ke Turki. Banyak dari kalangan followers dan teman-temanku yang tidak tahu menahu tentang keberangkatanku kali ini ke negeri Eropa.. Maklum, aku anaknya memang diem-diem bae kalau ada sesuatu. Nggak pernah cerita-cerita dan hanya bilang ke orang-orang terdekat saja. Jadi ya, wajar ketika aku posting di Instastory bahwa aku sudah di bandara dan menuju Turki nggak cuma satu dua orang saja yang kaget. DM tiba-tiba jadi penuh dan ringtone nggak berhenti bunyi. Anaknya sok artis banget ya Allah, maaf nggak bermaksud gitu hehehe


Jadi, awal April 2018 kemarin alhamdulillah aku dapat kesempatan berangkat ke Turki. Meski terkesan mendadak, sebetulnya perjalanan ini sudah direncanakan sejak Desember 2017 tahun lalu. Hm, lumayan lama, kan? Tapi, kok nggak kelihatan? Yup, aku emang keep secret banget soal perjalananku kali ini ke Turki.

Gimana Awal Mula Bisa Dapat Free Pass Flight dan Hotel ke Turki?


Sekitar 5 bulan yang lalu, tepatnya Bulan Desember 2017 aku mendapatkan notifikasi dari salah seorang temanku yang juga partner desainku, Yohan Bagas (@bagashuft) bahwa aku mendapatkan hadiah grand prize winner dari Traveloka. Yes, beberapa hari sebelum itu aku memang mengirimkan tulisan tentang perjalananku dengan kereta api saat aku tengah menjadi anak rantau.

Demi bisa membuat tulisan yang bernyawa pun aku lalu melakukan perjalanan ke Jakarta yang kebetulan saat itu ada keperluan bisnis juga. Di kereta, aku membuat tulisan tentang perjalanan di kereta dan menulis perjalanan tentang kereta. Eh, bingung nggak? Hahahaha. Ya intinya gitu ngertilah ya :).

Aku tipikal orang yang baru bisa menulis dengan merasakan secara langsung apa-apa yang ingin aku tulis. Termasuk ketika aku ingin menulis tentang perjalananku soal kereta, aku harus melakukan perjalanan agar bisa membuat tulisanku membuat para pembaca berimajinasi seolah mereka mengalami perjalanan seperti yang aku rasakan. Agak ribet emang, tapi aku beneran harus merasakan langsung kalau pengen buat tulisan yang bernyawa.

Back to the topic, saat mendapatkan informasi tersebut aku masih belum percaya. Sebab, kali ini aku mendapatkan hadiah dobel, hadiah juara I di kategori kereta api sekaligus menjadi juara grand prize winner. Alhamdulillah, seneng banget pas dapat kabar soal ini. Nggak ketulungan senengnya.

Hadiah Apa yang Didapat Saat Menang Lomba Nulis?



Sebagai juara pertama dalam kategori kereta aku mendapatkan hadiah uang tunai. Dan sebagai pemenang grand prize, aku diizinkan untuk memilih destinasi kemanapun di Eropa. WOW ya? Heheh alhamdulillah. Negara yang terpikir pertama kali adalah Turki. Iya, aku pengen banget bisa ke Istanbul karena cerita-cerita kawan yang sering banget bolak-balik ke sana. Selain karena indah, aku benar-benar ingin menelusuri jejak sejarah Islam di sana.

Sedangkan negara kedua yang ingin aku kunjungi selain Turki adalah Swiss. Aku pengen banget ke Switzerland gara-gara postingan @sabaideter dan @pergidulu yang ciamik-ciamk foto-fotonya. Racun beneran deh kalau follow akun-akun yang suka jalan-jalan heu. Aku bahkan sempat DM Adam dan Susan selaku admin dari @pergidulu karena pengen tahu berapa sih biaya hidup di Eropa. Dan pas mereka jawab kalau aku harus siap sehari minimal 2juta rupiah rasanya DIE! Matik! Aku aja mau beli action figure mikir-mikir, lha ini sehari 2juta. Hayati tak sanggup bang ~

Sambil menahan diri, aku pun mencari informasi mengenai visa schengen untuk bisa hidup di Eropa. Eh, yang bener aja dong visanya pun harganya mahal. Belom harus boking jadwal alias janjian sama kedutaan Ceko di Jakarta. Duit lagi duit lagi yeu kan XD. Baru kali ini aku harus nge-plan perjalanan serinci ini mulai dari persiapan sampai dengan estimasi nanti ketika aku akan hidup di sana.

Dilema Memilih Destinasi Antara Swiss dan Turki Akhirnya Berakhir dengan Drama


Dan nggak kuaaattt, aku menyerah ~~~~~~


Uang yang disiapkan terlalu banyak sampai pada akhirnya aku harus merelakan rencana perjalanan ke Swiss. Emang mungkin disuruh ke Turki dulu sama Allah, Akhirnya, yaudah deh memilih Turki sebagai destinasi untuk ke Eropa kali ini. Rencananya aku mau di sana selama 15 hari, aaakkk ingin sekali jadi manusia Turki dan menjelajah setiap kota di Turki dan merasakan betul pengalaman di sana.

Salah satu sudut di Cappadocia, Nevsehir, Goreme, Turki

Tapi, ada hal yang tidak kuduga dalam perjalanan kali ini. 15 hariku harus kurelakan dan aku harus merelakan untuk menikmati Turki selama 7 hari saja, efektif 5 hari karena perjalanan 12 jam cukup menguras waktu di jalan. Sedih ya? Nggak terlalu sih, sebab sesuatu yang baru itu sesuatu yang lama telah aku nanti. Jadi ya, seneng-seneng aja gitu ngejalaninnya. Beda emang hehehe...

Akhirnya, informasi yang semula hanya tentang Swiss, Swiss dan Swiss bergeser menjadi informasi tentang Turki. Dan first place that i want to see adalah Cappadocia. Rasanya harus banget naik balon udara di Turki hehehe. Bukan apa-apa, nggak semua negara ada fasilitas balon udara soalnya. Pengen banget bisa naik balon udara dan menikmati indahnya ciptaan Allah di Cappadocia dari ketinggian. Nggak bisa bayangin bakalan seseneng apa bisa naik balon udara.

Cave in Capapdocia

Sedangkan destinasi lain yang ingin aku tuju adalah kawasan SultanAhmet, Istanbul lama. Kenapa? Karena di sana banyak sekali jejak sejarah islam yang luar biasa ciamik dan pasti bisa bikin berdecak kagum luar biasa nggak habis-habisnya. Deretan lokasi yang wajib untuk dikunjungi, antara lain Blue Mosque, Hagia Sophia, Topkapi Palace dan Museum Panorama 1453H. Sayangnya, aku nggak sempat ke Topkapi Palace karena waktu yang tidak cukup. Sedih? Banget! But, it's okay. Someday insha Allah i'll be back with my husband eyaaaaaaa spoiler inih XD

Tulisan Kayak Gimana Sih yang Bisa Bawa Seorang Septi Jalan ke Turki Gratis?


Penasaran nggak sik tulisan seperti apa yang bisa bikin seorang Septi jalan-jalan ke Turki Gratis? Pasti iya, kan? Lawong aku aja masih nggak percaya bisa ke Turki Gratis hehehe padahal aku yang nulis. Ada 6 kategori yang dilombakan dan pilihanku berlabuh pada kereta. Aku ingin menuliskan bagaimana struggle-ya menjadi anak rantau yang pulang satu bulan sekali dan kadang dua minggu sekali untuk bisa bertemu dengan ibunya. Dramak pokoknya pas dulu masih jadi anak rantau.

Terus inget banget kalau tiap pulang harus pesan kereta ekonomi jauh-jauh hari karena budgetnya cukup buat kereta ekonomi dan selalu melewati perjalanan sendirian. Dan dari pengalaman inilah aku ingin merangkumnya dalam tulisan tentang cerita bersama kereta yang akhirnya menjadi sebuah judul untuk kuikutsertakan dalam lomba.

Mangga kalau mau baca tulisan yang membawaku ke Eropa boleh cus ke sini:

Perjalanan Seperti Apa yang Kau Dambakan Untuk Menemanimu Menuju Rumah?


Believe it or not, proses menulis di kereta ini benar-benar aku lakukan. Eh, ngetik deng karena di kereta aku buka laptop. While others sleep or eat, i choose to write. Gileeeee workaholic banget emang. Kalau ditanya pusing atau enggak buka laptop di kereta, maka jawabannya iya. Tapi yaaa mau gimana lagi? Hehehehe

Kalian yang sudah pernah melakukan perjalanan sama aku pasti tahu banget kalo aku ini anaknya emang kayak pacaran sama laptop. Alias laptop everywhere and anywhere. Anaknya kayak amplop sama perangko kalau udah disanding sama laptop. Duh duh, kalo kalian main sama aku dan aku bawa laptop harus bener-bener siap-siap aku cuekin malah wehehehe. Maaf maaf, emang seasyik itu kalau sama laptop soalnya heheheh.

Kenapa menulisnya harus di kereta? Aku selalu percaya bahwa apa-apa yang aku rasa dan langsung aku tulis bisa membawa pembaca bisa berimajinasi lebih dalam. Entah bagaimana dengan kalian, tapi aku merasa penulis yang menulis berdasarkan kisah nyata selalu bisa memberikan kesan yang lebih dalam pada pembacanya. And I wish  had it on every single of my story that i've been made.

Oya, aku tidak seberbakat itu dalam dunia tulis menulis. Tapi, ketika dosenku selalu percaya bahwa apa-apa yang telah Allah anugrahkan kepada diri kita itu bukan hanya sekadar gimmick belaka, aku mulai berani mengeksplor dan ikut beberapa lomba. Meski tak jarang juga kalah, aku diajari untuk tidak murah menyerah.

Hadiah kali ini benar-benar berkesan buat aku.

Rasanya memang impian itu harus diperjuangkan. Kita bisa kemana saja melalui bidang apapun yang kita geluti. Asal kita nggak gampang nyerah, asal kita mau terus berusaha.
-Dwi Septia

So, semangat ya teman-teman!! Jangan sampai menyerah karena gagal satu dua kali. Kalau kamu, hal apa yang paling memberikan kesan mendalam?

Salam,

14 komentar

  1. Envy berat sama Septi yang udah sampe ke Turki, doakan aku juga bisa kesana ya Sept? Hihi
    Pengen naik balon udara juga di Cappadocia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga mau naik lagi mbaaaaa bagus banget soalnya ehehe. Mudah-mudahan diijabah buat ke sana ya mba ika :)

      Hapus
  2. Masya Allah... rejeki yang tak terduga duga ya mbak :)

    BalasHapus
  3. Luar biasa mbk. Smoga aku bsa mengikuti jejakmu. Doain ya mbk dan sukses sllu. Btw, aku jg pengen ke Turki hehe. Salam kenal mbk, muthihauradotcom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mba, didoakan juga semoga segera sampai ke sana ya mba :)
      Aku blogwalking aaahhh ~

      Hapus
  4. Mestakung ya sept. Dan Allah mengabulkan meski bukan swiss dl. Mungkin next ya. Aamiin dan aku ikoot. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba untari, alhamdulillah banget. Doain bisa ke Swiss ya mbaaa hihihi

      Hapus
  5. Bila nanti saatnya t'lah tibaa, gue juga pengin naik balon udara.
    Kualitas seseorang emang gak bisa dinilai hanya dari satu sudut pandang atau satu hal aja. Sama juga kayak kualitas tulisan lo yang secara keseluruhan bikin lo menang. Tulisan yang sentimentil, gue udah baca tulisannya dong. Semoga bisa ke Ubud bareng. Aamiiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue terhura lho lo baca tulisan gue hahahha, nggak deng. Lo kan supporter juaraaakk!!
      Makasih ya kak, mudah mudahan kelakon main bareng walau hanya sekali seumur hidup wkwkwk batal mulu ih kezel

      Hapus
  6. Ya ampun, aku termotivasi banget buat nulis mba. Baru sekarang nyoba ikut lomba, itupun belum bener bener serius karena cuma ngedaftarin artikel yang udah ada aja. Makasih buat suntikan semangatnyaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat mba. Terima kasih sudah menyuntik semangat juga :)

      Hapus
  7. itu ikutan lombanya lewat mana kak? aku juga mau dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kak, untuk info lomba blog bisa dicek secara manual ya di Google :)

      Hapus

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^