Ketika Jakarta Mulai Terasa Membosankan

Maret 2016 - Januari 2017

Time flies

Waktu berlalu, hampir satu tahun sudah aku berada di sini, di Jakarta. Aku mulai bosan dengan kota ini. Mungkin karena aku rindu rumah atau memang kota ini sejatinya membosankan. Sudah hampir 2 bulan pula aku tak pulang ke rumah. Biasanya setiap bulan aku selalu pulang, tetapi kali ini tidak. Aku hampir membunuh diriku sendiri di kota metropolitan ini.



Sepertinya singkat, 2 bulan bukanlah waktu yang lama. Itu, menurutmu. Tapi, untuk aku yang memang hidup sendirian di sini, 2 bulan dengan rutinitas yang sama terasa begitu membosankan. Rasanya ingin sekali membunuh waktu, sayang aku tak mampu melakukannya.

Weekend Terasa Lama

Kalau tiap bulan pulang, aku pasti bisa menikmati rasanya weekend di rumah dengan pemandangan dari jendela kamar yang menyegarkan. Pun aku bisa bermalas-malasan dengan nonton televisi di rumah dengan tiduran dan tidak mandi sampai siang. Jorok? biarin! Hahahaha...

Setiap kali weekend di rumah, rasanya luar biasaaaa. Bisa bangun siang, bisa nonton tivi sambil tiduran, nggak perlu mikirin segala macem yang bikin panik setiap kali dirasain di kos. Lega pokoknya. Dan favorit banget itu kalo pas males-malesan sama ibuk. Udah, tiduran aja sebelahan, ibuk tidur aku nonton tivi atau sebaliknya. Dunia rasanya surga kalo udah gitu. Mumpung belum nikah dan jauh dari orangtua kan, yaaaaa. Jadi, waktu itu memang seharusnya cuma buat orang tua aja :))

Jalanan Jakarta Terasa Membosankan

Aku hampir hapal dengan setiap yang ada dan apa yang akan terjadi di sudut jalan tertentu setiap kali aku berangkat atau pulang kerja. Seperti, ada tawuran di depan, ada macet yang tak berujung, orang-orang yang nggak sabaran setiap kali macet dengan membunyikan klakson, hingga polisi yang selalu ada untuk ngecek kelengkapan kendaraan bermotor setiap pagi. Membosankan!

Aku bosaaaann melihat pemandangan orang berdesak-desakan. Aku bosan rasanya melihat yang itu-itu saja di sini; gedung yang tinggi, rel kereta yang selalu berbunyi ketika ada kereta yang hendak lewat dan pejalan-pejalan yang berlarian mengejar kereta. Semuanya membuatku pusing bukan main.

Aku butuh pemandangan segar; aku butuh dibawa ke laut, ke gunung, ke rooftop. Aku butuh dibawa bersenang-senang untuk sekadar menikmati pemandangan hijau yang bisa menyegarkan mata. Setidaknya, itu bisa mengangkat beban yang ada begitu berat di dada.

Butuh Teman Jalan

Salah satu hal yang membuat Jakarta terasa begitu membosankan adalah teman jalan yang mulai jajrang. Ya, di Jakarta sendirian membuatku mau tidak mau harus merelakan weekend-ku dengan penuh kebosanan. Kalau dulu di Semarang aku bisa saja menuju ke Yogyakarta, Ungaran, Kendal, Boja, Jepara, Pati, dll setiap kali aku bosan di rumah. Lha kalo di Jakarta? Mau main khawatir macet dan nggak tau jalan pula.

Ditambah lagi, nggak ada teman jalan yang available kapanpun aku ajak. I mean, karena masih single terus aku jadi nggak bisa ke mana-mana maunya ditemenin terus. Coba aja kalau aku sudah taken, kan enak ya jalan-jalan sama 'masku' hahahha. Udah ada yang jagain, ada yang bawain tas lagi *geblek* hahahahahha.

Tulisan ini hanya pengusir rasa bosan, kok. Nggak ada kode dan maksud apapun di dalam tulisan ini. Jadi, jangan menganggap aku kodein kamu, ya! GR itu nggak bagus. Ya kalo bener sih gapapa, kalo enggak nanti sakit ati, loh! ^^

Tidak ada komentar

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^