Seru-seruan di Turki Selama 5 Hari Kemana Saja?



Lima hari bukan waktu yang panjang pun bukan waktu yang singkat untuk menjelajahi Turki hanya berdua tanpa seorang guide. Meskipun jauh-jauh hari sudah membuat bucketlist tempat yang harus dikunjungi, tetap saja both of me or Akbar harus bersiap untuk segala kemungkinan yang mungkin terjadi selama kami berdua di Turki. Termasuk, kami harus mempersiapkan diri kami atas waktu yang mungkin bisa molor atau kejadian-kejadian lain yang enak atau nggak enak yang bisa mengganggu perjalanan kami.

Dan bener aja, selalu dalam setiap perjalanan akan ada hal-hal yang menyenangkan dan tidak. Hal-hal yang membuat diri kita bisa tersenyum selebar-lebarnya atau malah menjadi cemberut sejadi-jadinya. Ah. Kalau ingat masa-masa enak dan sulit rasanya tuh ~

Menjadi Turis di Negeri Turki Selama Lima Hari


Menginjakkan Kaki di Cappadocia


Berapa lama Sep di Turki?
Lima hari. Emm, tujuh hari sih, tapi sudah sama perjalanan PP.
Efektifnya ya lima hari lah jalan-jalan di Turkinya.

Kota Goreme

Kami berangkat tanggal 2 April 2018 pada malam hari dan sampai di Istanbul keesokan harinya, tanggal 3 April 2018 waktu subuh Turki sekitar pukul 5 pagi. Kami sampai di Cappadocia pukul 12 siang waktu Goreme. Tahu nggak apa yang bikin amaze ketika sampai di Turki? Suhunya doooonggggggg tembus 7 derajat dan makin turun jadi 0 derajaatttt XD. Aku sueneeeng, ndesooooooooo sekaligus bahagiaaaa hahah norak abis pokoknya. Anginnya kenceng banget hehehehe.

Sampai di Bandara Ataturk, Istanbul kami melanjutkan perjalanan ke Bandara Kayseri, Goreme pukul 9 pagi untuk bisa sampai ke Cappadocia. Yes, tujuan pertama kami adalah Cappadocia sebelum ke Istanbul. Aneh ya? But we did it hehehe...

Hari pertama hingga hari ketiga, kami menghabiskan waktu kami di salah satu kota yang menurutku pribadi kota ini sungguh indah dan luar biasa seindah itu. Selama perjalanan dari Bandara Kayseri ke Cappadocia sungguh menyejukkan mata. Meskipun ada pertanyaan mengapa kota seindah Cappadocia penuh dengan bangunan tua dan rusak, tapi kota ini tetap membuatku terpesona dibuatnya.

Sesampainya di Cappadocia, aku merasakan secuil surga. Lebay, ya? Hahahah biarin biarin biarin aku anaknya emang lebay. Tapi sungguh, ini beneran. Hampir tidak ada sudut di Cappadocia yang akan membuatmu kecewa kalau kamu sudah benar-benar ada di sini.

Mau berjalan sejauh apa, ke sudut manapun kayak oh man, this is damn beautiful!!!! Baguuuussss banget dan emang seindah itu ya Allah. Nggak kuat buat stay di hotel dan nggak kemana-mana. Super baguuuussss banget.

ROC of Cappadocia. Cantik, ya?

Anyway, kami berdua menginap di ROC of Cappadocia. Salah satu cave hotel yang indah banget. Kami menginap di kamar berbeda lho ya, jangan salah paham. Aku mendapatkan voucher hotel yang bisa kami pergunakan untuk memesan dua kamar alhamdulillah. Jadi, kami menginap di ruang terpisah. Meskipun jalan jauh sampai ke Eropa, kami tahu batas kok :)

Cafe Safak - Langganan tiap kali mau makan.

Selama di Cappadocia kami tidak kemana-mana. Kami hanya ikut South Cappadocia tour dan naik balon udara. Yaa paling sambil jalan-jalan cari makan sambil wifi-an, nuker uang, ke masjid dan udah gitu doang. Tapi, meskipun gitu doang, Cappadocia benar-benar membuat jatuh cinta.

Melanjutkan Perjalanan ke Istanbul


Hari ketiga, malam harinya aku dan Akbar menuju ke Bandara Kayseri untuk melanjutkan perjalanan ke Istanbul sebelum pulang ke Indonesia. Benar, kami meletakkan Istanbul di akhir agar kami bisa langsung pulang dari Bandara Ataturk, bukan bandara lain lagi untuk ke Jakarta hehehe.

Ini foto pas badan masih seger belum sakit :(

Sampai di Bandara Ataturk, kondisi badan nggak banget, turun pesawat muntah-muntah. Ketemu sama rombongan dari negara lain yang duh ya Allah harsh banget :(((. Tidur nyempil aja nggak boleh padahal kondisi sudah capek banget dan lemes abis karena muntah tak berkesudahan.

Lalu, kami melanjutkan perjalanan dengan trem dan kereta bawah tanah. Kami menuju ke lokasi hotel yang ada di Istabul lama dan dekat dengan Blue Mosque dan Hagia Sophia. Dan drama benar-benar dimulai di sini.

Setelah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dan naik angkutan umum bersama warga asli Turki selama sekitar 2-3 jam, kami akhirnya menemukan lokasi hotel kami yang tidak jauh dari halte bus tempat kami turun. Tapi, sesampainya di hotel, tahu apa yang terjadi? Nama kami berdua tidak tercatat dan pesanan kami dinyatakan no record, sehingga kami diajak basa-basi untuk dipindahkan hotel.

Kami dijamu sarapan, lalu melanjutkan perdebatan dari yang nada kami selaw hingga nada kami mulai meninggi. Akbar yang awalnya menyabarkan diri pun mulai marah sebab pihak hotel teramat sangat keterlaluan hingga kami yang ingin istirahat lebih awal menjadi terlantar.

Kami ditawarkan ke hotel yang jauh dari lokasi awal kami. 15 menit naik bus. Jauh!!!!! Tapi denagn terpaksa harus kami terima karena kami sudah terlampau lelah dan kami butuh istirahat.

Sorenya, setelah bangun kami menuju ke Grand Bazar dan ke Eminonu untuk melanjutkan perjalanan ke selat bosphorus. Ini gilak sih, kami jalan kaki sekitar 1 jam lebih untuk bisa sampai ke wilayah selat bosphorus yang ada di Istanbul baru. Dan pulangnya kami terjebak di jalanan Istanbul baru yang sepi dan hari sudah malam. Akhirnya kami naik taxi dan disambung dengan bus.

Ini foto di depan Museum Hagia Sophia

Keesokan harinya, kami menuju ke Museum Panorama Topkapi, Blue Mosque, merasakan shalat dhuhur berjamaah di sana, dan mengakhiri di Hagia Sophia untuk melihat jejak sejarah muslim dan non muslim di sana.

Such a amazing journey! Seneng banget 5 hari di Turki bisa semenyenangkan ini. Dan selama jalan ke lokasi-lokasi baru dipikiranku melayang-layang satu nama yang pengen banget aku ajak. Doakan ya bisa ajak mas juga ke sini jalan berdua, bergandengan tangan menikmati senja di Istanbul hehehehe aamiin ya Allah.

Kalau kamu, sudah pernah ke luar negeri?
Negara mana yang paling bikin kamu berkesan?

Salam,

6 komentar

  1. Cakep bener ya Turki, Sep. Gue juga pengin atulah ke Turki ga gandeng siapa-siapa juga gak apa apa yang penting gandeng koper ding. Kalo gue travelling dengan jadwal yang padat banget gitu kayaknya udah siap sama koyo cabe, counterpain, minyak angin sama tolak angin deh. Maklum jompo bener. Sementara elo yang ninja aja kecapekan apalagi gue coba. Tapi gue pengin banget ke Jepang deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha dasar jompo XD.
      Gue daripada Jepang masih pengen banget ke Swiss. Mahal sih, tapi ya lets see apakah nasib akan membawa gue gratis ke sana atau enggak hehehe

      Hapus
  2. Awalnya aku tertarik mau denger ceritanya langsung dari km sept, jangjian ketemu gitu. lalu minta di ceritain langsung, gimana pengalamannya kemarin disana. pasti lebih asik kan kalo bisa ketemu langsung, ngobrol. tapi ya masa ndak apreasi dulu, belum pasti bisa ketemu juga kan, jadi ak mampir ke blogmu nih. hahahak. CIAMIK LAH, CAKEP!! tpi aku masih belum puas, belum lengkap ceritanya, hahahak pengenlah diceritain dari sudut pandangan kamu tentang tempat itu, bagaimana keadaan penduduk disana, culturenya gimana disana, dan tentunya sebuah pembelajaran yang km dapet disana. so masih ada next episodenya nggak nih ? atau tampaknya perlu ketemu langsung nij. hiks HAHAHA :D peace !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada doooongggggggg baca pokoknya nanti di blog dwiseptia bakalan update terus Jar hahahha. Pokoknya stay tuned yaaa! Jangan lupa share juga hehehe

      Hapus
  3. Keren euy.. Bkin tambah ngarep bisa segera kesana.. Oia mba, masuk angin, jangan lupa bawa tolak angin kemana-mana.. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih ini wajib sekarang biar ga masuk angin hahaha

      Hapus

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^