Cara Menjaga Kewarasan di Rumah Aja Selama Masa Pandemi Virus Corona

"makan, ngurus anak, mandi, makan, ngurus anak, mandi, makan, ngurus anak, mandi....."

Gituuuu terus selama masa pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir ini. Sebenernya sebelum pandemi pun kegiatan saya sebagai ibu baru juga sama saja makan, ngurus anak, mandi dan seterusnya begitu sih. Hanya saja kali ini sangat berasa karena biasanya saya bisa pergi sekadar jalan-jalan ke minimarket atau sekadar kota-kota ngajakin Khaula dibonceng bapak setiap kali jenuh dengan rutinitas di rumah karena ada wabah covid-19.

Disclaimer: Saya tidak pernah mengutuk adanya pandemi ini pun dengan mengritik pemerintah. 

Tapi, melihat timeline di sosial media yang over share tetang covid-19 alias virus corona ini ditambah dengan lingkungan keluarga, tetangga dan media informasi dari TV, radio, podcast, Youtube dll yang hampir setiap hari ngomongin soal corona, saya jadi mulai bosan dan panik karena over consume.

Bagus sih tahu tentang virus ini banyak agar kita waspada, tetapi dari diri sendiri harus mulai ada pembatasan konsumsi agar tidak merasa panik berlebih hingga menyebabkan imunitas tubuh turun. Terlebih lagi, suami saya masih harus bekerja di masa pandemi ini. Parnonya udah kemana-mana. Tapi tetap Alhamdulillah di saat banyak yang harus merasakan PHK dan merasakan dampak susahnya mencari pangan, kami masih diizinkan untuk bisa makan bersama keluarga.

Sekilas Tentang Virus Corona

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti: Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV). Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pneumonia.

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

"Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin), Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi, Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona,  Tinja atau feses (jarang terjadi)."

Lalu, gejala awal virus corona biasanya juga diawali seperti saat sakit ringan biasa, yakni hidung beringus, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan merasa tidak enak badan. Hanya saja perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti,  

"Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia, Batuk dengan lendir, Sesak napas, Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk, Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia. "

Sampai sekarang belum ditemukan vaksin untuk virus corona ini, tetapi ada hal-hal yang bisa kita semua lakukan untuk mencegah agar virus ini tidak menghampiri kita dan keluarga, yaitu:
  1. Rajin cuci tangan pakai sabun selama 20 detik.
  2. Hindari sentuh wajah, hidung, mulut saat tangan dalam keadaan kotor dan belum dicuci.
  3. Hindari kontak langsung dengan orang sakit.
  4. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
  5. Sering mensterilkan permukaan benda yang sering disentuh dan digunakan.
  6. Pakai masker saat harus keluar rumah.
Selain cara-cara di atas, yang perlu kita semua ingat adalah bahwa sehat itu dari luar dan dalam. Nah, cara sehat dari dalam bisa kita mulai dengan rajin berjemur, rajin minum vitamin, istirahat yang cukup daaaaannnnnnnn ingat kalau kita semua harus tetap waras selama masa pandemi ini sampai wabah virus corona ini benar-benar hilang dari bumi. Semoga segera ya! Aamiin...

Cara Menjaga Kewarasan Selama Di Rumah Ala Septi


Kalau saya sebagai ibu rumah tangga yang memang sehari-harinya di rumah, selama masa pandemi ini makin sering menyubukkan diri dan mencari cara entah bagaimana caranya agar saya tidak bosan selama di rumah aja dan tetap hepi sama Khaula. Mungkin tips ini bermanfaat untuk kalian yang juga beprofesi sebagai ibu rumah tangga, jadi silakan dicoba, ya!

Berkebun di Rumah dengan Lahan Terbatas

Mulai dari Instagram saya kembali mengingat keinginan saya untuk berkebun yang sudah saya kubur dalam-dalam karena saya sadar betul bahwa saya tidak punya lahan. Iya, saya sudah punya mimpi jadi pekebun sejak lama, tapi karena lahan terbatas dan saya nggak punya cukup uang, jadi saya mengurungkan niat saya untuk jadi pekebun.

Eeeehhhhh ternyata impian itu memanggil saya kembali dan mengarahkan saya untuk follow pekebun-pekebun yang kreatif yang dengan lahan terbatasnya bisa inspirasi saya untuk mulai berkebun di rumah sambil momong anak.


Kegiatan berkebun ternyata selain menyenangkan juga bisa jadi stress healer saya di rumah. Setiap proses melihat tanaman bertumbuh dari biji, lalu berkembang menjadi bibit dan kemudian berbunga lalu berbuah mengajarkan saya tentang proses. Bahwa tidak ada di dunia ini yang instan. Bahwa dunia ini sebenarnya mengajarkan kita untuk bersabar akan hasil yang tidak bisa didapat hanya lewat kedipan mata.


Saya belajar mulai dari nol tentang dunia kebun yang saya alpa. Mulai dari belajar tentang media tanam, tahap pra semai dan semai, tentang karakter setiap media tanam, pupuk, pestisida, nutrisi tanaman, dll. Juga, saya jadi lebih rajin untuk mengumpulkan barang bekas, seperti botol air kemasan, kulit telur sisa dapur, sampah daun sisa, dll. Menyenangkan sekali rasanya berkebun itu. Serasa ikut melebur dalam proses yang menyenangkannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Menonton Film di Laptop

Yakin deh, nggak ada yang nggak bosen kalau cuma di rumah sama anak yang kegiatannya begitu lagi begitu lagi. Bosan beda sama nggak bersyukur, ya. Bosan itu wajar, kalau tidak bersyukur beda lagi. Nah, kalau saya merasa saya sedang bosan dan butuh hiburan saya biasanya streaming film di internet atau sekadar nonton Youtube. Meskipun Youtube-nya kartun Nusa Rara lagi sih hahahahaha.



Nggak papa nggak papa, demi anak mah yang penting anak hepi mamak hepi. Betul ibu-ibu? Ya gimana dong sejak hamil besar saya sudah nggak bisa nonton bioskop. Dan qadarullah ada pandemi ini jadi semakin nggak memungkinkan untuk ke bioskop, kan?

Masak Memasak

Sebuah pencapaian besar dalam hidup saya salah satunya adalah bisa siapin makanan dengan menu yang variatif setelah menjadi istri. Bahkan saya bisa masak masakan yang sebelumnya saya nggak pernah makan atau masak sebelumnya. Alhamdulillahhhhhh.... Iya, sejak jadi istri tu rasanya kayak harus aja gitu siapin makan suami dan anak. Kayaknya nggak mantep kalo suami nggak makan dari olahan tangan sendiri. Pun saat menyiapkan MPASI anak.


Yaaa meskipun cuma gitu-gitu doang, tapi sungguh memasak itu menyenangkan sekali karena bisa kenalan sama bumbu dapur, bisa explore macam-macam rasa. Dan bonusnya adalah lihat suami dan anak makan lahap apa yang saya masak. Duh, bahagianya tuh nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata pokoknya! Bahagia banget!!! Masya Allah

Kegiatan berkebun dan masak biasanya aku posting di IG-nya @kebunkhaula dan @septsepptt.



Sebuah kiriman dibagikan oleh Kebun Ibu, Bapak dan Khaula (@kebunkhaula) pada




Beberapa hari ini ngidam banget bikin donat. Gegara liat resep donat bersliweran di feed IG sih sebenernya wkwkkw. Mamak2 ga tahan buat menahan hasrat untuk membuat donat. . Terus sok iye banget nyampur bahan sok tau asal-asalan tapi ngarep hasilnya bagus ceunah wkwkwk. Alhamdulillah, ternyata donatnya bantet. Alhamdulillahnya lagi biar bantet tapi enak wkwkwk. . Ngomong-ngomong donat jadi inget momen pas hamil Khaula ngidam donat kentang sampe muterin Semarang dan baru ketemu setelah seminggu nyari karena qadarullah tiap ke toko yang jual donat pasti kalo nggak tutup ya abis. . Terus diajak ke kedai dekat kampusnya mas, nemu deh donat bakar. Terus cuma pesen, liat menu, duduk, liatin mbak masnya ngeluarin donat dari tumpukan kotak donat, udah deh lega. . Ternyataaaaaaaaaaaa ngidamnya cuma pengen liat donat doang ceunaahhh ga perlu makan wkwkwk. Kebayang banget sih gondoknya mas waktu itu, tapi tetep nggak marah dan tetep sabar nemenin nyari donat pagi-siang-sore-malem sampe nemu bakul donat yang punya stok donat dengan disimpan tumpuk secara vertikal. Ilopyuuuu wkkw . Buibu dulu ngidam yang sampe berhari-hari ngidam apa, Bu? #kontenibuibu #kontenngidam #udahbukanremaja wkwkwk sedih amat hestek gueeeee 😭😭😭
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dwi Septia (@septsepptt) pada


Random sih, tapi sering banget lari ke sana hehehe. Boleh lho kalau mau difollow terus nanti tukeran resep berkebun dan resep masakan hehehe....

Kalau kamu biasanya di rumah aja ngapain biar tetep waras? 

Salam jauh,
Dwi Septia

3 komentar

  1. Sep,, cerita pengalaman berkebunnya dong.
    Aku juga mulai belajar berkebun nih, tapi yang survive sampe hari ini kok cuma kangkung aja yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Mba Dini!

      Wkwkwk aku masih pemula mba, tapi coba aku buat yah hehehe

      Hapus

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^