Satu tahun menikah. Begitu banyak suka, duka yang ternyata luar biasa sekali untuk dijalani. Unexpected! Marriage itu nggak bisa dibayangin kayak cuma yang ena-ena aja. While most of people said that:
"Ah, capek kuliah. Mau nikah aja!"
"Gila nih lama-lama kerja. Mau bikah biar ada yang nafkahin!"
"Stress gue lama-lama di rumah liatin kekacauan yang ada di sini. Mau nikah aja biar bisa kabur sama suami/istri!"
Heeeyyyyyyy!!! Marriage is not easy as you see, Esmeraldaaaahhhh ~ It takes so many things that will make you sometimes regret why you so in love with marriage love story even you never know how it goes ~ uwuwuwuwu
Keminggris tenan ya aku wkwkw padahal nggak paham apa artinya juga wkwkwk.
Tapi beneran, gaes. Menikah itu komitmennya nggak main-main. Seumur hidup dan nggak bisa tiba-tiba ditarik mundur gitu aja keputusannya. Sekali ambil keputusan untuk menikah dan sah, it means that a whole of your life is someone's now.
Jangan Mau Digoblokin Media Sosial
Nikah muda katanya enak. Kata orang-orang, sih. Kalau kataku enak banget wakakaka. Kenapa? Hidupku berubah setelah menikah rasanya. Nggak ada lagi rem blong. Nggak ada lagi yang namanya kebablasan. Nggak ada lagi ngotot buat menangin ego sendiri. Yang ada sekarang tentang orang lain yang jadi pasangan hidup kita. Yang ada hanya tentang orang-orang baru yang sekarang jadi keluarga kita.
Seru euuummm menantang sih lebih tepatnya hahahaha.. Ini aku lho yaaa dan aku itu bukan kalian. Begitu pula sebaliknya, kalian juga bukan aku. Pengalaman dan perubahan yang terjadi dalam pernikahan kita ya hanya kita yang tahu, to? :)
Lanjooottt ~
Kenapa jangan mau digoblokin media sosial? Karena nikah muda tidak seenak itu, gaes. Tolong percayalah. Kalau egomu masih setinggi langit, tolong jangan menikah muda. Kalau impianmu masih penuh ambisi, tolong jangan menikah muda. Kalau memang kamu masih mau bebas dan nggak mau masuk ke dalam aturan rumah tangga, tolong jangan menikah muda.
Jangan sampai pernikahanmu yang tidak seindah feed dan story instagram orang-orang jadi malah menjadikanmu menyalahkan pernikahanmu sendiri. Jangan sampe suamimu atau istrimu jadi kamu buka aibnya di media sosial. Nggak gitu :")
Kalau kamu menikahnya merasa suamimu atau istrimu nggak sesuai sama ekspektasimu, pasti ada yang salah sama dirimu. Kamu kenapa kok sampai bisa berekspektasi sama pasanganmu?
Kalau suatu hari kamu menikah dan diminta untuk di rumah aja sebagai istri lalu merasa nggak adil karena bisa kerja dan bersosialisasi, pasti ada yang salah sama dirimu. Kamu harusnya sudah tahu ini di awal bahwa ini bukan tentang budaya patriarki yang ada di sekitar kita, bukaaannnn :")
Tolong dipahami, ya....
Menikah itu bukan berarti mendukung budaya patriarki atau setuju dengan budaya patriarki, kok. Nggak gitu, nggak. Menikah itu soal kesiapan. Aku pernah diskusi ini sama Mba Kinan @kinantiwl Aku bahkan setuju banget ketika dia bilang "gue tuh ya nggak mempermasalahkan seseorang menikah muda atau menikah nanti-nanti. Selama memang dia bisa ambil tanggung jawab atas komitmen yang dia bikin sendiri ya nggak masalah." Gilaaaa keren nggak tuh Mba Kinan wkwkwk. Jarang-jarang nih, aku setuju sama dia wkwkw. Biasanya berantem dulu baru sepakat hahahaha.
Menikah itu Soal Komitmen dan Tanggung Jawab
Begini lho teman-teman sayang yang suka nanya dan penasaran apa sih yang harus dipersiapkan sebelum menikah? Tolong disimak baik-baik ya, menikah itu yang perlu dipersiapkan kuncinya cuma satu, kok: KAMU HARUS UDAH SELESAI SAMA DIRIMU SENDIRI.
"Jangan pernah ambil resiko untuk menikah dengan seseorang yang pengen kamu ubah jadi orang yang kamu pengen," kata Raditya Dika.
Bener banget kata Bang Radit. Menikah itu soal memilih. Akan dengan siapa kamu memilih untuk menghabiskan waktu? Akan dengan siapa kelak kamu memilih untuk merawat anakmu tumbuh bersama-sama? Akan dengan siapa jiwamu memilih untuk diajak belajar bersama ke satu tujuan yang sama?
Lho, tapi nikah itu kan harus pasrah sama yang dikasih Allah...
Betul, Esmeralda ~
Betul sekali. Tapi gini, Allah kan menyuruh kita untuk shalat istikharah ketika sedang bimbang, bukan? Artinya, Allah tu kasih kesempatan kita buat milih pasangan hidup kita, kok. Allah tu ngasih kesempatan buat kita untuk nanya ke Allah:
"Ya Allah, dia baik nggak ya Allah kalau nanti dipasangin sama aku? Kira-kira dia akan jadi tambah baik nggak kalau sama aku nanti? Kira-kira aku akan jadi tambah baik nggak kalau aku sama dia nanti? Tolong beri petunjuk ya Allah."
Doa itu sederhana, yang sulit itu eksekusinya. Kok bisa? Iya, manusia keseringan pakai feeling untuk memutuskan sesuatu. Padahal, ada Allah yang Maha di atas segala-galanya. Allah itu satu-satunya Dzat yang tahu siapa jodoh terbaikmu. Ya kalo ada 10 orang ngelamar kamu tapi nggak ada yang jadi karena orang tuamu nggak seneng, ya terima-terima aja. Mungkin Allah memang mengaturnya begitu. Mungkin Allah memang sedang menguji seberapa taat kamu sama orang tuamu. Iya, kan?
Belum lagi nanti kamu harus belajar soal skala prioritas yang uwuwuwuwu setelah menikah. Sudah siap?
Maka, tolong.....
Pahamilah, ada yang harus ketemu bertahun-tahun, kenal duluan baru nikah.
Ada yang baru ketemu langsung nikah.
Ada yang udah ditolak berkali-kali dan tetep berakhir nikah.
Ada yang udah ngebet bertahun-tahun ternyata gagal nikah.
Ini semua soal waktu.
Sebelum menyalahkan Allah dan orang lain di sekitarmu, coba liat ke diri sendiri: "Yakin udah siap nikah?"
Karena menjadi suami yang harus siap banting tulang cari rezeki untuk istri adalah kewajiban
Karena menjadi istri yang harus siap patuh pada suami adalah kewajiban
Karena menjadi istri yang mengingatkan suami untuk tetap berbakti kepada ibunya adalah kewajiban
Karena menjadi ibu rumah tangga untuk memastikan kebutuhan anak dan suami tercukupi adalah kewajiban
Karena semuanya kewajiban yang perintahnya turun langsung dari Allah, makanya kita nggak boleh sombong untuk nggak melibatkan Allah dalam pengambilan keputusan terbesar dalam hidup kita untuk menikah.
Cuy, nikah itu melengkapi separuh agama lho, cuy. Nggak bisa sembarang pilih kayak iyain orang yang ngajakin nikah tapi kitanya iyain karna cuma pengen nikah biar (.....silakan isi sendiri......)
Cuy, menjadi ibu rumah tangga dan bapak rumah tangga itu ternyata berat sekali. Kamu harus benar-benar siap fisik, pikiran hingga mental biar nggak dikit-dikit baperan. Menikah itu, nggak cuma indah, cuy. Tapi juga penuh dengan perjuangan :)
Nggak seru kalau ngabisin weekend atau libur panjang cuma di rumah. Indonesia terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja. Kalau kalian suka mantengin IG-ku, pasti kalian tahu kalau aku tu anaknya kutu loncat banget alias nggak bisa diem. Iya, bawaannya lompat sana lompat sini liburan terus. Kuncinya biar bisa jalan-jalan terus? Ya, nabung! Hehehehe
Indonesia kaya dengan tempat wisata, dari Sabang hingga Merauke menawarkan destinasi wisata yang beragam. Apalagi kini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menggalakkan wisata kuliner dan belanja yang lebih masif. Sudah pasti destinasi wisata di Indonesia akan semakin sempurna di Indonesia. Duuhhhhh #kekepindompet biar nggak kalap jalan-jalan, nih! Hihihi
Ini Dia Daftar Tempat Wisata Indonesia Kekinian yang Masuk Bucket List!
Setiap tahunnya, Indonesia selalu memiliki objek wisata unggulan yang populer dan ramai diperbincangkan. Nah, kalau kalian punya rencana liburan akhir tahun ini, beberapa tempat wisata berikut ini sangat layak kalian kunjungi:
1. Labuan Bajo
Source: Google
Salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia Timur yang menarik untuk dikunjungi adalah Labuan Bajo. Pulau dengan suasana alam yang sangat asri dan memesona ini menawarkan pesona wisata bahari dan keindahan alam yang begitu indah.
Air laut yang biru, dataran bukit-bukit yang hijau, dan deretan pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang sangat asri. Di tempat ini, kalian dapat menikmati keindahan pulau-pulau menggunakan perahu yang disewakan.
Tarif sewa perahu mulai dari Rp.1,5 juta untuk 5 hingga 15 orang dalam waktu selama satu hari. Kalian bisa menyusuri pulau-pulau indah di tempat ini seperti Pulau Komodo, Pink Beach, Pulau Padar dan sebagainya.
2. Pantai Outune
Source: Google
Tempat wisata di Indonesia ala Timur Tengah yang bisa kalian kunjungi di daerah Timur bernama Pantai Outune. Pantai ini terletak di daerah Oebelo, Amanuban Selatan, kawasan Nusa Tenggara Timur. Hamparan pasir putih membentuk sebuah gurun yang sangat indah bisa kalian saksikan di sini.
Pantai Outune juga memiliki gelombang dengan gulungan ombak sangat unik. Di sepanjang pantai banyak tumbuh pohon kasuari yang usianya sudah mencapai puluhan tahun.
Akses menuju pantai ini terbilang cukup mudah. Jaraknya sekitar 2,5 hingga 3 jam dari Kota Kupang. Pemandangan pantai mirip gurun pasir ini bisa kalian nikmati dengan harga murah. Tiket masuk hanya dibanderol Rp3 ribu rupiah per orang. Tempat wisata pantai ini termasuk kekinian dan cukup instagramable.
3. Raja Ampat
Source: Google
Tempat wisata paling populer di Indonesia yang selalu hits sepanjang tahun salah satunya adalah Raja Ampat. Keindahan alam yang tak tertandingi bisa ditemukan di tempat wisata tersebut.
Wisata Raja Ampat memiliki gugusan pulau kecil sebanyak 1.847 pulau. Tidak hanya pemandangan pulaunya yang indah, tempat wisata ini juga menawarkan festival bahari yang sangat menawan.
Tiket masuk ke kawasan wisata ini Rp.500 ribu hingga Rp. 1 juta, belum termasuk biaya tiket pesawat dan penginapan. Pesona alam paling indah tak terlupakan bisa kalian temukan di tempat wisata ini.
4. Kampung Code
Source: Google
Kampung Code di Jogjakarta masuk dalam daftar wisata Indonesia kekinian paling menarik perhatian. Kampung warna-warni ini memiliki daya tarik tersendiri karena keunikannya. Dibangun atas dasar kepedulian para pegiat lingkungan di sepanjang sungai yang ingin melihat kampung mereka lebih cantik sekaligus bernilai wisata.
Di kampung ini kalian bisa menyaksikan bangunan rumah warna-warni, taman bunga dengan pot dan bunga aneka warna, rute tracking, aneka pohon dan sebagainya.
Pengembangan industri wisata halal saat ini sedikit menggeser popularitas destinasi wisata ke pulau-pulau di luar Jawa seperti daerah Timur dan Pulau Sumatera. Kunjungan wisata yang lebih nyaman dari segi akses, destinasi dan kenyamanan bisa kalian rasakan.
Aduuuhhh ngiler banget kan jadinyaaa. Gasabar deh pengen eksplore lagi pas Khaula sudah besar nanti! Hihihi.... Kalau kamu pengen banget ke mana? :)
Hi!
Here i am after all this time. Apaan sih, Sep! Wkwkwk
Huaaaaaa ini udah berapa taon nggak posting ya Allah sampe debu semua isi blognya ini XD. Okay then, lanjoootttt. Jadi guys, aku sudah bukan lagi gadis yang bisa berkeliaran bebas sejak menikah dan ditambah sekarang aku sudah jadi mak-mak. Hihi alhamdulillah banget dikasih amanah langsung. Dan atas sebab hal ini, mungkin postingan-postingan blog setelah ini akan penuh dengan dunia seputar rumah tangga atau tentang anak yang aku alami tentunya. Karena memang Septi bisanya nulis tentang pengalaman yang dirasakan dan diamati langsung wakakaka paan sih!
So, beberapa waktu lalu aku sempat kayak orang stress ketika tahu bahwa Khaula, anak perempuanku ternyata mengalami tongue tie. Sedihnya sampe ubun-ubun, cuy karena tahu di hari ke 35 alias sudah sebulan lebih. Kenapa stress? Karena tongue tie membuat Khaula tidak bisa menyusu seperti anak-anak lain tanpa tongue tie. Jadi kebayang kan 35 hari nggak bisa minum ASI sedihnya mamak kayak gimana :"
Alhamdulillah, kondisi Khaula sudah membaik. Bersyukur banget, meskipun telat tahu, tapi bisa langsung bawa Khaula ke DSA (Dokter Spesialis Anak) untuk diinsisi alias ditindak. Dan sekarang alhamdulillah Khaula sudah bisa nyusu dengan kondisi lidahnya yang demikian. Sungguh kuasa Allah yang bikin skenario kayak gini pokoknya.
Oke, kita kenalan dulu kali ya sama tongue tie. Jadi, mengutip dari laman alodokter:
"Tongue tie atau ankyloglossia adalah kelainan kongenital di mana lidah tidak leluasa bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek. Frenulum lidah adalah jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut."
Kalau ditanya apa penyebabnya, aku juga nggak paham. Tapi, sejauh yang aku tahu ini semacam bawaan lahir alias bukan karena ibunya mungkin salah makan atau kebiasaan hamil yang salah. Jadi, tenang ya buibu karena kalian nggak harus menyalahkan diri sendiri, kok. Mungkin akan merasa bersalah aja kayak aku kalau tahunya telat. Thats why aku nulis ini supaya mungkin kalian yang lagi baca jadi tahu dan lebih aware aja sama tongue tie.
Awal Mula Curiga Khaula Mengalami Tongue Tie
Kalau disuruh flashback pas momen ini, duh, rasanya sakit ati banget kenapa bego banget baru tahu setelah anak usia 35 hari. Kesel, sedih, marah sama diri sendiri rasanya. Tapi, sisi lainnya aku jadi lebih aware sama tanda-tanda yang dimunculin sama anak. Yaa itung-itung buat mengantisipasi kalau nanti ada yang mendebarkan. Bismillah semoga nggak ada, sehat-sehat..... Aamiin :)
Mbah dan Utinya Khaula Merasa Khaula Kecil Terus
Believe it or not, doktrin susu formula itu ada untuk ibu baru. Entah dari keluarga sendiri atau orang lain. Aku bisa bilang gini karena aku merasakan langsung. Mereka, mbah-mbahnya Khaula merasa ini anak kok kecil terus, gimana kalau sambung sufor, gimana kalau selang-seling ASI dan sufor, dll. Ditambah, selain kecil, Khaula itu merem terus. Alias jarang banget buka mata dan interaksi sama kami yang momong.
Durasi Nyusu Khaula Lama dan Sering
Sebagai ibu baru, kupikir nggak ada masalah sama Khaula yang hobi nyusu dan sering ini sampe bikin ibuknya lemes banget. Tapi, ternyata selama ini Khaula nyusu lama itu karena setiap nyusu dia nggak bisa ngenyot maksimal. Jadi ASInya nggak keluar. Ya Allah.... Sedih banget ini... Bener-bener kalau lepas tu anaknya nangis. Sedih banget pokoknya!
Puting Lecet Sejak Pertama Kali Menyusui
Ada yang bilang, katanya kalau anak nggak ada masalah sama lidahnya, nggak akan ada kasus ibunya lecet puting. Iya, katanya gitu. Entah mitos atau bukan. Yang jelas, hari pertama Khaula nyusu, lecet doong sampe berdarah dan bernanah :))) udah nggak usah dibayangin. Aku aja yang ngerasain udah XD. Dan bodohnya aku, lagi-lagi aku nggak tahu kalau itu adalah gejala tongue tie.
Sebelnya lagi, pas kontrol ke DSA 5 hari setelah lahiran, si dokter anak ini nggak ngecek apakah Khaula memiliki tongue tie dan cuma bilang "anaknya dah mau kuning ini bu, harus rajin disusuin lagi..." yhaaaa pengen marah rasanya kenapa pas kontrol itu dokternya nggak ngecek apa-apa alias ngecek bb anak doang. Tapi yaudahlah, khusnudzon aja mungkin dokternya nggak ngerti soal tongue tie.
Puncaknya Demam Karena Dehidrasi
Ini nih titik dimana aku nangis-nangis udah teriak-teriak kayak orang kesetanan gitu dan menyalahkan diri sendiri. mata udah sembab nggak karu-karuan pas tahu anak demam tinggi. Dan suami harus ke luar kota. Yes, Khaula demam tinggi dan lemes banget. Aku udah balurin bawang merah, skin to skin, dll tapi anaknya makin lemes.
Dari demam ini besoknya aku bener-bener curiga kalau Khaula ini tongue tie. Ngomong sama mbah sama utinya mereka masih menolak karena mereka melihat bahwa Khaula ini masih bisa melet-melet normal. Tapi akunya ngeyel dan nangis-nangis. Akhirnya, aku nekat telpon suami untuk minta izin ke DSA. Dan benar saja, Khaula tongue tie level 3. Ya Allah.... Sedih banget aku nggak aware ini dari awal. Rasanya tuh asdfghjkl.
Saking merasa bersalahnya, aku selalu minta maaf ke Khaula, bisikin dia di telinganya. "Maaf ya sayang, ibuk masih belajar. Khaula sabar ya, sayang." Berulang-ulang sampe tiap nyusuin masih sama nangis saking merasa bersalahnya.
Sejak diinsisi, dan sejak Khaula bisa mulai minum, aku masih insecure banget dan akhirnya aku panggil konselor ASI untuk curhat dan minta ditangani dan didampingi. Sambil minum jus daun katuk yang nggak pernah bayangin sebelumnya, aku komunikasi sama konselor ASIku.
Dan aku disuruh perbaikan gizi dooong alias nggak boleh cuma makan nasi sama gorengan. Harus ada nutrisinya. Nggak boleh kaleng-kaleng. Akhirnya aku ngungsi ke rumah mertua wakakak. Karena suami sudah kerja di Kudus dan LDM itu nggak enak. Anak sakit pas jauh dari suami itu stressnya Masya Allah.
Semoga kalian yang baca ini sehat selalu, ya :)
Salam,
“IF YOU WANNA INFLUENCE PEOPLE, THEN BE SOMEONE INFLUENTIAL.”
Ada kalimat sederhana yang mematikku untuk bisa menjadi seseorang yang sekarang. Kalimat itu datang dari mulut seorang dosenku beberapa tahun silam ketika aku masih menjadi mahasiswa baru.
Kalimat itu adalah, “kalau kamu mau menginfluence orang atau membawa perubahan untuk dunia, maka jadilah seseorang yang berpengaruh.“ Beraaaattt sungguhhh :))
Butuh waktu yang cukup lama untuk mengerti dan memahami kalimat ini sampai pada akhirnya muncul pemikiran “oooiya juga, ya. gimana caranya orang percaya sama kita kalau kitanya nggak punya kredibilitas atau reputasi yang keren untuk dipamerkan.”
Pada dasarnya kepercayaan seseorang atas diri kita itu dibangun. Oleh siapa? Tak lain dan tak bukan adalah oleh diri kita sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mempercayai kita dan apa yang ada pada diri kita kalau diri kita tidak memiliki “sesuatu” yang cukup untuk dipercaya?
Karena “katanya….” “kata dia…..” “kata mereka….” atau “kata orang-orang…” tidak akan pernah cukup untuk membuat orang lain memiliki penilaian yang valid atas diri kita. Dan tentunya, diri kita sendirilah yang bisa membangun sebenar-benarnya reputasi akan diri kita.
Ya kalau mau dikenal jadi penulis, ya nulislah, Kalau mau dikenal jadi desainer, ya upload lah karya desainnya ke social media. Kalau mau dikenal sebagai MC, ya banyakin lah portfolio tentang event yang sudah pernah dibawain. Biar apa? Ya biar orang tu ngeuh kita ini siapa sih? Orang perlu tahu kita sebagai apa, sih?
Kalo aku sendiri memang membranding diriku sebagai blogger. Jadi, di social media aku mencantumkan profilku sebagai seorang blogger. Biar semakin mantap, akun social media lain, seperti LinkedIn yang lebih professional juga kuberikan alamat domain blogku supaya orang ngeuh bahwa aku ini blogger dan memang memiliki blog. Alias nggak ngaku-ngaku jadi blogger aja gitu hehehe..
Nah, selain menjadi blogger, kebetulan aku juga beberapa kali mencoba untuk membuat usaha dengan teman dekatku. Sayangnya, nggak berjalan dengan mulus. Sebab utama yang menjadi hambatan kukira adalah karena waktu itu aku masih anak berseragam putih abu-abu. Tapi ternyata aku salah. Aku masih belum ngerti gimana caranya dunia bisnis jalan dan bisa merambah ke pasar online pada waktu itu.
Pasalnya, kalau ngomongin soal bisnis, nggak jauh-jauh sama yang namanya membangun reputasi agar bisa terlihat sempurna di mata calon konsumen. Ini nih yang aku nggak paham sedari dulu dan baru aware dalam beberapa waktu dekat ini. Jadi, dulu pernah belajar bikin bisnis sama temen dan berjalan cukup lancar dengan metode promosi offline. Tapiiii begitu dijalankan secara online, dyaaarrrrr mati dooong hahahaha. Kayak nggak ada gitu yang percaya kalau kami ini beneran bisnis karena notabene-nya waktu itu kami masih siswa berseragam putih abu-abu yang baru lulus dan baru menyandang status mahasiswa.
Lucu sih kalau inget, tapi sedih juga. Tapi yang jelas setelah mengalami kejadian tersebut, aku dan teman-teman jadi tahu betapa pentingnya memiliki reputasi yang baik jika ingin lancar dalam berbisnis. Apalagi kalau mau mainan di pasar online yang jangkauannya lebih luas. Ya kudu melek teknologi dan melek digital marketing starter pack.
Dalam dunia digital marketing yang mana saat ini semuanya sudah terintegrasi secara online, ada step by step yang harus dipenuhi agar bisa bersaing di ranah online. Hmmmmmmm, berat amat yak topiknya. But, here we go! Kita anak muda nggak boleh gaptek sama beginian. Soalnya bisnis sekarang sifatnya meluas dan harus dijangkau dengan ranah online kalau mau mengembangkan bisnis sampai ke seluruh pelosok nusantara bahkan sampai ke luar negeri.
Memang Apa Sih yang Harus Dipersiapkan?
Selain menyiapkan strategi di awal sebelum mulai dan produk yang ingin, tentu hal lain yang perlu dipersiapkan adalah dengan membangun "rumah online" berupa website sebagai tempat para calon konsumen untuk kepoin apa sih sebenarnya bisnis yang kita bangun.
Nah, kalau rumahnya sudah jadi dan sudah siap, tentu kita butuh alamat untuk mengarahkan calon konsumen biar nggak salah alamat kayak Ayu Ting-Ting, kan? Dimanaaa dimanaa dimanaaa eyaaa malah nyanyi wkwk.
Oke, back to the topic. Alamat ini penting supaya orang yang butuh produk kita bisa langsung cus menuju ke alamat kita dan langsung tepat sasaran sampai di rumah kita, melihat produk kita, hingga akhirnya melakukan transaksi. Kalau sudah transaksi? Ya terjadilah konversi. Ada uang masuk. Semakin banyak yang tahu alamat kita, semakin besar pula potensi kita untuk menggaet pelanggan, bukan?
Nah, rumah dan alamat ini dalam dunia digital marketing disebut dengan domain dan hosting. Apa itu domain dan hosting? Analogi sederhana domain dan hosting kira-kira seperti ini:
Ketika kita memiliki rumah, tentu itu berbentuk sebuah bangunan, bukan? Nah, ini yang disebut dengan hosting. Sedangkan alamat yang menandakan identitas rumah kita di jalan blablabla itu disebut dengan domain. Jadi, kebayang kan betapa pentingnya memiliki domain dan hosting untuk mengarahkan calon kustomer kita agar tidak tersesat di jalan? :)
Lalu, setelah paham dengan konsep domain dan hosting, pahami pula syarat-syarat penting agar domain yang kita siapkan bisa tepat sasaran.
Syarat Penting Supaya Alamat Domain Kita Tepat Sasaran
Domain ini harus kalian siapin sendiri. Alamat yang harus mudah diingat, harus unik dan tentunya harus berbeda dari yang lain karena nantinya domain ini harus bisa membuat calon customer kalian hapal betul di luar kepala. Sehingga, ketika mereka butuh produk kita, mereka akan langsung ingat kita, menuju ke alamat rumah kita dan melihat secara langsung produk-produk kita.
Daaaannnnn jangan lupaaa!! Kalau lagi mikirim alamat domain, buat yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, ya! Kenapa? Kalau kepanjangan orang susah hapalinnya, kalau kependekan nanti orang nggah ngeuh juga :)
Jangan Lupa, Kalau Sudah Yakin, Beli Domainnya di Rumah Web!
Untuk pebisnis yang nggak mau repot, pasti mereka bakalan males untuk bikin website dan menyiapkan domain. Padahal, untuk bisa punya domain, nggak perlu repot-repot karena sekarang kita cukup beli di Rumah Web. Kenapa harus Rumah Web? Karena Rumah Web memiliki domain murah yang tidak mempersulit kita untuk membeli domain dan memperpanjang domain tahunan.
Kita bisa cek availibility domain, lalu kalau statusnya available, tinggal beli, deh. Nah, kalau sudah domain terbeli, tinggal dipasang deh di "rumah" kita, yakni website yang telah kita siapkan sebelumnya.
Eh eh, masa iya segampang itu? Laaahhh memang gampang tjuy :)
Mau tahu step by stepnya? Sini sini aku jelasin biar makin mantep, ya!
Pertama, buka dulu alamat websitenya Rumah Web di https://www.rumahweb.com/. Lalu, masukan domain incaran kita ke text box yang telah disiapak oleh Rumah Web.
Lalu, nanti kita akan dirahkan ke halaman yang menampilkan availability daftar domain murah incaran kita. Nah, kalau domain kita tersedia nih, teman-teman bisa langsung memilih ekstensi domain yang kita incar atau memilih ekstensi domain murah yang disarankan oleh Rumah Web.
Setelah memilih domain mana yang akan kita beli, nanti Rumah Web akan memberikan penawaran pada kita berupa privacy protection. Apa itu? Sederhananya, saat kita membeli domain, informasi kita akan tercatat dan bisa dilihat oleh orang lain bahwa pemilik domainnya adalah kita. Nah, dengan menambahkan fitur ini, kita bisa melindungi privasi kita dari orang lain.
Kalau sudah, masuk ke lngkah kedua, yakni memilih paket pembelian. Kita mau beli domain saja atau sekalian hosting? Tadi sudah dijelaskan ya apa bedanya domain dan hosting :) Jadi, sebelum membeli pastikan kita paham terlebih dahulu, ya! Dan enaknya kalau beli di Rumah Web paket domain dan hosting, kalian bisa mendapatkan DISKON 40%! WOW, kan? :)
Langkah ketiga, kamu akan ditawari fitur Flockmail. Apa itu FlockMail? FlockMail adalah fitur yang bisa kita gunakan untuk professional dengan mencantumkan nama kita di email dengan ekstensi domain kita. Misalnya admin@dwiseptianingsih.com atau cs@dwiseptianingsih.com. Fitur ini tentu memudahkan kita jika ingin fokus membangun bisnis. Konsumen tentu akan sangat senang karena fitur ini memudahkan pemisahan pesanan dan pusat informasi toko.
Jika sudah yakin dengan pilihan, isi informasi akun dan billing. Kita bisa mendaftar terlebih dahulu atau langsung login jika sudah terdaftar sebagai member.
Langkah terakhir adalah mereview kerangjang belanjaan untuk melihat total harga dan bayar, deh! Selesai! :)
Tunggu konfirmasinya melalui email, dan domain siap untuk digunakan. Beres, deh! :)
Jadi gimana, sudah siap untuk mulai berbisnis dan membangun company branding dari awal? Jangan lupa siapkan diri untuk persaingan online yang lebih ketat dengan memiliki domain dari Rumah Web, ya!!
Salam,
Kalo ngomongin soal liburan kayaknya memang nggak jauh-jauh dari pribadiku yang emang nggak bisa diem sih, ya. Ehehehe.... Ya gimana dong, si kutu loncat emang paling nggak bisa kalau disuruh duduk manis doang dan nyantai di rumah lihatin orang-orang posting liburan. Aliaaassss yaaaa aku memang harus ikut liburan dong XD ehehehe.
Aku pun juga bukan tipe orang yang kalau liburan harus jauh dan harus ke tempat yang wah atau mahal. Menurut aku, liburan itu bukan soal uang, liburan itu bukan soal mewah melainkan soal kesan dan bagaimana kita bisa menghabiskan waktu dengan menikmati setiap detik momen saat liburan. Bahasa gampangnya sih, nggak melulu liburan buat memenuhi sosial media aja, tetapi memang benar-benar bisa memenuhi soul yang butuh akan sesuatu yang lebih fresh.
Tapiiiiiiiiiiiii buat anak rantau ibukota rasanya berat nih untuk menemukan tempat liburan tipis-tipis. Secara kan di Jakarta kebanyakan liburannya d indoor dan gitu-gitu aja ya, kan. Mau cari gunung jauh cin harus ke luar kota dulu. Kalau mau cari ke pantai agak susah juga hehehe.
Eiitttsss, tapi tunggu dulu. Jakarta juga punya Pantai Ancol yang nggak boleh diremehkan. Pantai ancol bisa dijadikan rekomendasi liburan tipis-tipis pas weekend buat menikmati sunrise atau sunset bersama pasangan atau sahabat bahkan keluarga. Selain lokasinya bisa banget dijangkau dengan kendaraan pribadi, kalau naik kendaraan umum pun juga masih bisa pakai banget dengan ongkos yang terjangkau.
sunset di pantai Ancol, Jakarta
Keuntungan lain yang bisa didapatkan kalau main ke pantai ancol adalah lokasinya bisa dijangkau dengan pulang pergi atauuuuuuuuu bisa juga menginap di hotel di ancol sambil quality time bersama keluarga atau pasangan. Jadi, bisa banget deh leha-leha sambil nengokin sunset dan sunrise dari balkon hotel.
Pesan Hotel Gampang Lewat Aplikasi Pegi-Pegi
Untuk si mager kayak aku, pasti pengennya yang praktis-praktis aja dong yaaaa. Apalagi kalau bukan pesan lewat aplikasi?! Hahaha.. Sekarang mah udah canggih, tinggal buka aplikasi hotel di pegi-pegi dan tinggal diurutin deh based on hotel murah di ancol. Tahu kan kenapa harus ada murahnya? Ya karena liburan itu nggak harus mahal :)).
Apalagi kalau pakai aplikasi pegi-pegi, fiturnya lengkap. Aku bisa pilih akan menginap dimana (bisa dimasukkan kota tujuan atau landmark sekitar hotel yang ingin dituju), masukkan tanggal menginap, kamar yang diinginkan dan rencana berapa orang yang menginap daaaannn bisa banget diurutkan fbased on filter mau berdasarkan harganya yang murah/mahal, rating hotel, tipe hotel, hingga fasilitas hotel.
tampilan aplikasi pegipegi
pesan hotel di pegipegi
tampilan rekomendasi hotel di pegipegi
Yang lebih menarik lagi, setiap kali pesan hotel di pegi-pegi baik melalui aplikasi atau website, aku bisa nambahin kode promo yang disediakan oleh pegi-pegi dengan syarat dan ketentuan berlaku. Tahu dong kalau pakai kode promo apa yang terjadi?
Exactly, yang akan terjadi adalah aku akan mendapatkan harga yang lebih murah dan artinyaaaaaaaaa uwuwuwuwuwu aku bakalan bisa menginap dengan fitur hotel dan fasilitas hotel yang bagus alias kualitas super, namun dengan harga yang tetap terjangkau. Seru banget, kan? :)) Cucok meong lah pokoknya sama tipe anak-anak gratisan kayak aku yang memang selalu nyari keuntungan setiap kali pesan hotel ehehehehe.
Jadi, kayaknya nggak perlu ragu lagi deh kalau mau main-main ke ancol Jakarta atau kota manapun karena dengan palikasi pegi-pegi, aku bisa dapat harga yang lebih murah tapi tetap dapat liburan yang nggak murahan.
Dan tahu nggak sih kalau pegi-pegi juga punya fitur untuk pesan kereta api dan pesawat sekaligus. Awwww, jadi makin hemat aplikasi, kan?! :)
Aku nggak pernah mau menyalahkan seseorang yang menulis tentang kehidupan pribadinya baik di blog, di social media dan di statusnya, baik Instagram Story atay WhatsApp Status sebagai hal yang buruk dan tidak patut dicontoh. Karena bisa dibilang, aku hidup dan besar karena menulis. Dan aku pernah menjadi seseorang yang menulis tentang permasalahan pribadi di beberapa media tersebut di atas.
Salah nggak ngumbar kehidupan pribadi?
Secara personal, aku jawab enggak. Karena buatku, orang punya caranya masing-masing untuk melakukan self healing terhadap setiap permasalahan yang menimpa dirinya. Believe it or not, setiap manusia pasti punya masing-masing tekanan yang kita nggak akan ngerti kalau kita nggak ngalamin sendiri. Karena memang kapasitas diri yang nggak mungkin buat jadi orang lain dan kapasitas diri juga memang dibatasi hanya bisa menampung masalah pribadi, bukan masalah orang lain.
Sejak zaman SMP, aku sudah mengenal tentang sosial media dan mulai mengenal blog ketika duduk di bangku SMK. Awalnya, hanya sekadar untuk tugas belaka. Tetapi, lama-lama curhat di blog terasa menyenangkan. Meski tidak bisa berdialog dengan tulisan, tetapi menuliskan kegelisahan seperti mendapatkan energi dan kekuatan yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Rasanya plong kalau bisa nulis. Seolah semuanya sudah tercurah dan masalah lebur begitu saja. Lepas shayyyy rasanyaaa ~~
Akupun jadi mulai sering menulis seiring dengan berjalannya waktu. Dan sebagai anak alay pada masanya, aku merasa bangga karena mengenal blog. Pasalnya, aku tipe orang yang nggak gampang kasih kepercayaan ke orang. Parahnya, Aku tidak pernah membiarkan orang tahu menahu tentang aku dan kehidupan pribadiku terlalu dalam. Semuanya aku simpan rapat-rapat sampai akhirnya aku menemukan mas, sebagai pendamping dan suamiku.
Dulu, teman-temanku memang tahu aku, tetapi aku selalu memberi batas dan membiarkan mereka hanya tahu aku sebagai aku, bukan aku sebenar-benarnya aku. Karena memang ingin menjaga privasi, aku juga tidak suka ditertawakan atau dikasihani.
Lucu, ya? Nggak Suka Dikenal Orang Lain Terlalu Jauh Kok Malah Ngeblog dan Membiarkan Orang Lain yang Bukan Siapa-Siapa Membaca Bebas Ceritaku?
I know it might be weird.
Dulu aku juga pernah kepikiran seperti itu. Tapi pernah coba lihat sudut pandang lain, nggak? Orang asing yang tidak tahu apa-apa tentang kita akan selalu berusaha lebih obyektif, daripada berpikir subyektif terhadap kita.
Kok bisa?
I don't know. Empati dan simpati orang asing biasanya lebih besar daripada mungkin keluarga sendiri atau teman-teman terdekat yang ada di sekitar kita. Nggak sekali dua kali, aku disalah-salahkan, bahkan dibanding-bandingkan sejak kecil. Dan mental itu membuatku merasa teramat sangat tersiksa. Ngapain sih harus dibanding-bandingkan? Padahal tiap anak punya istimewanya masing-masing. Again, itu dulu.
Dan sekarang, aku jadi orang yang antipati karena dibentuk seperti itu.
Karena aku sering dibandingkan sewaktu kecil dan itu pernah membuatku tertekan. Akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seseorang yang antipati. Seseorang yang akhirnya yaudah bodo amat deh sama lu lu pada toh nggak bakalan ngefek sama hidup gue.
Dan jujur, sekarang sedih kalau lihat ada yang terlalu self expose di tulisan atau sosial media, bahkan kadang aku juga mengasihani diriku sendiri. Pasalnya, semua itu tidak akan terjadi ketika ada telinga yang siap mendengar, bahu yang siap menampung sandaran dan tangan yang senantiasa memeluk. Jadi, nggak perlu jauh-jauh lari ke sosial media dan blog buat curhat nggak penting.
Teruntuk kalian yang mungkin merasa harimu terlalu berat, boleh kok ngobrol dan ceritakan di septsepptt@gmail.com. Aku akan berusaha mendengarkan dan memberikan sudut pandang yang mungkin akan berguna.
Teruntuk kamu yang merasa belum ada telinga,
Semangat, ya!
Sajadah selalu siap untuk tempatmu bersujud dan menangis sejadi-jadinya.
Tetap bertahan, apapun yang terjadi, ya!
"Aku adalah tipe orang yang kalau diajak ke gunung hayuk, di ajak ke pantai juga hayuuuukkkk. Selama itu tentang perjalanan, aku akan bersedia melakukannya dengan senang hati."
Apalagi kalo dibayariiinnnn eeehhh hahahaha
Ya, gimana, ya, anaknya memang se-enggak bisa diem itu. Diajakin jalan dikit, mau. Diajakin jalan bentar mau, diajakin jalan lama juga mau. Pokoknya kalau diajakin jalan aja dah pasti mau. Nggak mikir panjang emang anaknya. Bahkan nggak sekali dua kali malam ini pengen, besok paginya berangkat cuuusss tanpa mikir panjang. Gilaaaaa bener memang hahaha. Gampangan dasar! Hahahaha...
Tapi justru ini mungkin yang membuatku bisa sampai kemana-mana. Mungkin, kalau aku nggak berani nekat di awal saat itu, aku nggak akan kenal sama yang namanya Jakarta, Bogor, Bali, Belitung, Lampung, Banten, bahkan sampai Turki segala. Yaaassssss, kalau dibilang nekat, bisa dibilang aku cewek yang nggak punya udel kalau kata orang Jawa yang artinyaaaaaa nggak punya capek.
Saking seringnya jalan tanpa mikir, banyak yang bilang katanya aku gila. Bahkan, parahnya adalah beberapa menolak ajakan jalanku yang suka kayak tahu bulat alias dadakan seenak jidat. Akunya juga bingung, wong memang ngidam jalannya tiba-tiba ya masa harus ditunda ya, kan? Wkwkwk alibi ae lu, Sep!
Aku nggak ingat betul apa yang melandasi diriku untuk melalang buana dan jadi kayak anak ilang. Yang aku ingat, dulu aku hanya kenal sekolah dan kantor. Pulang sekolah cuma ke kantor buat kerja bahkan di weekend sekalipun. Maklum, anaknya masih introvert dan takut ketemu sama orang asing. Insecurity masih sangat tinggi. Dan bisa dibilang aku nggak punya banyak teman sewaktu sekolah saking jarang bergaulnya.
Hingga tiba di suatu masa, sewaktu liburan semesteran, aku diajak oleh Nico dan Poci anak mapala yang juga temanku sekelas untuk naik gunung merbabu. "Ayo, ikut. Asyik pokoknya." Begitu kurang lebih katanya waktu itu. Karena aku lagi nggak ada tanggungan dan memang penasaran sama rasanya naik gunung, aku mengiyakan ajakan mereka kala itu. Resiko? Duh, nggak mikir sama sekali! Nekat aja udah berangkat gitu hehe jangan ditiru ya yang ini.
Ternyata, meskipun mengalami lelah yang luar biasa ketika mendaki gunung dan kejadian mistis yang menakutkan, aku justru ketagihan untuk naik gunung dan nggak merasa kapok sama sekali. Sampai-sampai, pas pengumuman kelulusan, aku diajak oleh Syahreza, kawan latihan bela diriku untuk ke gunung merapi padahal besoknya pengumuman kelulusan. Dan yaaaa Septi memang gila, bukannya nolak, tapi malah di-iyain gitu aja. Akhirnya, dengan persiapan suffeeerrrr meffeeetttt, kami berangkat keesokan harinya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dwi Septia (@septsepptt) pada
Sampai di gunung, terjadi lagi tragedi kaki kaku nggak bisa jalan saking karena lelahnya mendaki dan cuaca dingin yang menusuk tulang. Bahkan, aku sempat bilang udahan aja alias nyerah. "Aku tunggu di sini aja, kalian ke puncak aja. Aku nggak kuat." Weh! Udah bilang nggak kuat segala lho, saking beneran kaki nggak bisa gerak.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dwi Septia (@septsepptt) pada
Tapi memang aku salut sama teman-teman naik gunungku karena mereka juga yang membuatku percaya bahwa aku itu nggak papa. Pegelnya bakalan ilang kalau akunya juga bisa ngasih sugesti ke diriku sendiri bahwa aku baik-baik aja. Daaaannnn mereka memang punya prinsip "Puncak itu bonus, inti dari naik gunung adalah kebersamaan dan keselamatan anggota tim." Ah, terharu aku.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Dwi Septia (@septsepptt) pada
Singkat cerita, aku akhirnya mengucap mantra bismillahi tawakkaltu alallah, aku harus bisa dan nggak boleh kecewain teman-teman yang sudah membersamai perjuanganku. Alhamdulillah, mantranya bekerja sempurna. Meski harus tertatih dan tergopoh-gopoh, aku bisa sampai ke puncak dengan selamat. Menyaksikan indahnya sunrise di puncak gunung merapi dan memandangi indahnya cakrawala langit pagi itu dengan latar gunung merbabu, gunung ungaran, gunung andong, gunung sindoro dan gunung sumbing. Mau nangis rasanya kalau inget.
Perjalanan-perjalanan tersebut benar-benar membuat seorang Septi jadi gemar naik gunung dan melalang buana untuk menjelajah ke pelosok negeri dan mengenal dunia kerelawanan. Lagi-lagi hanya karena iseng, aku ikut dalam program kelas inspirasi untuk pertama kali. Memang hanya di Semarang, tapi pengalaman ini membuatku jadi kenal semakin banyak orang. Aku menjadi lebih percaya bahwa dunia tidak sekejam bayanganku di masa lalu -- bahwa dunia tidak sekejam omongan tetangga wkwkw.
Dunia yang awalnya kukira sesempit itu, kini terlihat begitu lebar karena semakin sering aku ikut kegiatan, entah mendaki gunung, menikmati ombak di lautan, atau ikut kelas kerelawanan, aku semakin menemukan diriku yang baru. Bukan lagi aku yang introvert, tetapi aku yang senang bergaul, aku yang katanya asyik diajakin nongkrong atau sekadar cerita haha hihi sama siapapun. Dan dunia bagiku kini tidak sesempit rumah dan kantor yang menjadi hari-hariku.
Aku tidak mengira bahwa ikut kegiatan kerelawanan akan seajaib ini. Kupikir aku hanya akan menemukan secuil bahagia, hingga ternyata aku menyadari ada begitu banyak yang kutemukan dalam dunia kecil bernama kelas inspirasi. Aku jadi mengenal Yogyakarta, Blora, Kudus, Surabaya, Semarang dan Klaten lebih dari sekadar kota besar dengan wisatanya yang membahana.
Aku tidak mengira bahwa perjalananku sebagai "anak ilang" berakhir setelah aku mengenal dunia kerelawanan. Aku yang biasanya tidak pernah percaya dengan cinta pada pandangan pertama, kini berubah seketika hanya karena kelas inspirasi. Dulu aku berpikir bahwa kepercayaan dan harapan itu tidak bisa dibangun hanya dengan satu kali dua tatapan saja. Aku harus tahu orang-orang di sekelilingku lebih dalam dari yang orang lain tahu sebelum aku berani mendeklarasikan bahwa aku memercayainya.
Tapi, semuanya berubah begitu saja ketika aku bertemu dengan salah satu teman relawanku dan ia mengenalkanku kepada sahabatnya semasa kuliah. Katanya, "ia beda." Dan aku hanya terkekeh mendengarnya tanpa berekspektasi apapun. Mungkin bak beli kucing dalam karung jatuh cinta pada pandangan pertama itu, semacam menjebak diri sendiri karena sok tahu bahwa dia yang terbaik. Tapi ternyata, tidak demikian adanya.
Sejak pertemuan malam itu, aku melihatnya dan mendengar suaranya untuk pertama kali secara langsung, tidak dari mulut temanku. Menariknya, aku tertarik hahahaha memang sepertinya aku dilarang sombong sampai hatiku dibolak-balikkan begitu saja seketika, pada malam itu. Ada harapan yang melambung dan harapan itu justru ingin mengajaknya berjalan beriringan bersamaku. Aiihhhhhhh
Nggak, aku nggak genit. Aku justru ingin menertawakan diriku sendiri ketika aku terlalu bersahabat dengan stasiun, bandara, dan terminal kala itu tiba-tiba menjadi ingin berhenti begitu saja. Bukan untuk berhenti berjalan, tetapi ingin dibersamai bersamanya melakukan perjalanan bersama.
Menarik. Kupikir takdir hanya akan mempertemukan kami sementara, namun ternyata tidak begitu adanya. Kami justru terikat dalam satu janji untuk selamanya. Untuk tidak memimpin dan tidak dipimpin, melainkan untuk berjalan bersama beriringan berdua. Sejak saat itulah, perjalananku menjadi semakin berwarna.
Aku tak lagi kenal dengan yang namanya jalan sendirian bak mbak-mbak hilang arah yang membawa kamera dan backpack-nya sendirian, tergopoh-gopoh di stasiun karena membawa terlalu banyak barang atau justru lemah dan tetap berusaha kuat karena terlalu lelah berdesakan dengan penumpang kereta lain yang berlomba-lomba ingin segera meletakkan barangnya. Bahkan tak jarang, aku tertidur di sudut stasiun karena tak ada teman bercakap di saat begitu banyak yang berjalan bersama tandemnya sedangkan aku hanya sendirian saja.
Ternyata, Tuhan mengejutkanku dengan kehadirannya. Kini perjalananku terasa begitu lengkap karenanya yang selalu ada dan bersedia membersamai langkahku yang kadang gontai dan tak tahu arah. Karenanya aku tak lagi merasa iri sebab penumpang di sebelahku bisa bersandar di bahu pasangannya. Pun tak perlu merasa kewalahan membawa banyak barang karenanya yang selalu siap membantuku membawakan backpack-ku dan menggandengku agar aku tak merasa sendirian lagi.
Kini, aku punya teman perjalanan sepanjang masa yang dengan hadirnya, aku berani mendeklarasikan kepada dunia bahwa aku tak takut untuk kemanapun. Asalkan bersamanya, perjalananku akan terasa berharga dan sempurna.
Tidak ada seribu langkah yang dimulai dari satu langkah
Sedari awal kebersamaan kami, mas sudah sadar betul bahwa aku anaknya memang nggak bisa diam di rumah. Aku terbiasa berjalan dan oleh sebab itu, ia bersedia berjalan mendampingi, dan ia menjadi pengingat terbaik ketika aku lepas kendali. Dan kami memulai perjalanan kami dari satu tempat ke tempat lain dengan teramat sangat menyenangkan. Bali, Majalengka, Cirebon, Nusa Penida, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Pati, Jepara dan Kudus pastinya. Dari yang hanya satu langkah berubah menjadi berkilometer jauhnya.
Kami pernah mendaki gunung bersama, menyusuri semak-semak untuk bisa menikmati debur ombak, hingga mendaki dengan medan yang sederhana untuk bisa sekadar melihat air terjun yang seolah turun dari langit di pagi itu. Kami punya banyak kenangan dan akan menciptakan kenangan manis lainnya. Sebab, kami langkah kami hari inilah yang akan membentuk kami di masa depan agar menjadi lebih baik sebab kami telah berdamai dengan alam tentu saja.
Kalau kalian mengira bahwa melakukan perjalananan berdua adalah soal asyik-asyikan aja, kalian salah! Ada begitu banyak yang rumpang, yang mendadak harus disesuaikan karena tidak lagi bisa sembarangan memutuskan. Ini soal biaya, ini soal dana perjalanan yang tiba-tiba membengkak.
Kalau aku biasanya setiap kali melakukan perjalanan menjadi sok kenal dengan teman-teman relawan agar bisa menginap kapan saja dan gratis, kini semua itu tidak bisa terjadi lagi fergusoooo. Aku harus menghitung dana menginap karena aku tidak lagi sendiri, melainkan sudah berdua. Sebagai pasangan yang baik, aku harus memastikan bahwa kebutuhan travelling kami berdua aman dan terkendali. Dan hotel, yang semula tidak pernah terpikirkan untuk dipesan, kini jadi hal utama sebelum kami sampai ke kota tujuan.
Nggak munafik, nggak mau sok-sokan kaya dan bilang aku nginep di hotel bintang lima karena memang kenyataannya aku nggak seperti itu. Tapi aku cukup bangga karena menemukan hotel sederhana dengan fasilitas yang nggak kalah untuk disandingkan dengan hotel mewah yang fasilitasnya wah!
Pertama kali nyobain RedDoorz sama mas itu sewaktu kami ada di Yogyakarta. Dan sama sekali nggak bayangin kalau hotel dengan harga cuma 99ribu punya fasilitas sekeren itu. Bayangin dong, linennya bersih paraaaahhhh, kamar mandinya pun bersiihh, perlengkapan mandi rapi dan lengkap ada tasnya lucu gituuuu, ada TVnya seperti kamar hotel pada umumnya, disediakan air mineral dan kecenya lagi Wi-Finya kenceeeeenggggg. Yhaaaa sebagai anak milenial zaman sekarang kami begitu merasa diistimewakan karena menginap di RedDoorz.
Karena kebutuhan kami menginap adalah untuk istirahat dari lelahnya melakukan perjalanan, maka bisa kami bilang RedDoorz adalah pilihan yang tepat bagi kami. Apalagi dari semasa jalan sendirian aku ini anaknya low budget banget alias teramat sangat perhitungan sampai detail terkecil. Kalau RedDoorz berani kasih harga murah dan fasilitah mewah, kenapa harus mikir buat nginep di sini? Iya, nggak?
Beberapa kali menginap di RedDoorz, akhirnya aku menemukan cara yang cukup super untuk memilih kamar RedDoorz yang bagus dan nyaman untuk menginap. Sederhana, tapi kamu bisa juga cobain caranya berikut ini!
Gampang banget, kan? Cara ini ampuh untuk mengatasi tipe-tipe pejalan yang suka pulang mepet-mepet waktu kayak aku. Yang mageeeerrrr banget buat nunggu di stasiun, bandara dan terminal lama-lama dan lebih suka eksplorasi alam lebih lama dan baru pulang mepet-mepet, tetapi langsung dapat tempat duduk alias nggak nunggu di waiting room. Meski hal ini beresiko besar, tapi aku yakin teman-teman nggak mau kehilangan waktu semasa jalan-jalan, kan? Hayooo ngaku aja!!
Dulu awal mula menginap di RedDoorz nggak kebayang kalau hotel di RedDoorz bakalan ngasih cashback berupa RedCash. Apa itu RedCash? Jadi, setiap kali menginap di RedDoorz, kita akan dapat cashback berupa saldo deposit di akun kita yang bisa dipakai untuk menginap selanjutnya. Jadi lebih muraaaaahhhh alias nggak perlu khawatir bakalan bengkak budgetnya! Hahahaha dasar perhitungan!
Belum lagi nih, RedDoorz punya DISKON GEDE-GEDEAN yang bisa didapatkan setiap minggunya. Bahkan, untuk yang baru daftar, RedDoorz langsung kasih Rp.100.000,- dan menyenangkannya lagi, kita bisa pakai kode promo NEW20 untuk dapat 20% OFF yang bisa dipakai untuk pemesanan hotel pertama. Gilaaaakkk nggak tuuhhhh?! Jangan khawatir, promonya bukan cuma itu, kita masih bisa main SPIN and WIN dan dapat EARLY BOOKING OFFER lainnya kayak dapetin diskon 25% OFF setiap hari Selasa. Uuuuuuhhh ngiler nggak loh!
Thanks to RedDoorz karena bisa membuatku seakan menjadi Sultan yang kaya raya dan nggak takut keabisan duit wkwkwk. Tiap kali ketahuan jalan sama teman-teman, mereka selalu bilang "Gilaaa ini anak duitnya nggak ada serinya.." "Ini bocah jalan mulu duitnya nggak abis-abis kayaknya..." Dan aku cuma bisa mengaminkan dan meng-wkwkwk-an aja. Mereka nggak tahu aja kan kalau aku ketolong banget sama adanya RedDoorz yang nawarin begitu banyak promo menarik dengan fasilitas yang juga waaah banget.
Jadi sekarang tahu kan rahasia Septi bisa jalan-jalan melalang ke satu kota ke kota lain seolah-olah banyak duit? Nginepnya di RedDoorz shay! Cukup buat istirahat berduaan sama mas dan kalau mau sama teman malah bisa bagi 2. Pilih yang 99ribu, terus dibagi 2! Hahaha seorang cuma bayar 49.5ribu ajaaaa alias 50ribu aja sisaaaaaaaa. Masa iya sih masih perhitungan buat bayar hotel segini murahnya? Keterlaluan itu mah wkwkwk.
Udah, buruan download aplikasinya sekarang, deh! Sudah ada di Android dan iOS, kok! Kalau males download ya buka aja di www.reddoorz.com. Tapi yakin deh kalian bakalan nyesel karena banyak promo yang bisa didapet di aplikasi smartphone daripada di websitenya hihi. Aku aja awalnya mals download, tapi gara-gara banyak promo, akhirnya ngiler juga wkwkwk.
Udah, daripada kalian masih nggak percaya, gih download aplikasi RedDoorz dan rasakan sendiri rasanya jadi Sultan yang bisa jalan-jalan loncat sana loncat sini tanpa takut duitnya abis gitu aja :)
Berkat RedDoorz, kini impian bisa jalan-jalan keliling Indonesia sama suami bukan lagi mimpi karena sama mas aku bisa kemana saja dengan budget yang bisa ditekan karena menginap di RedDoorz. Travelling dengan budget bengkak? Nggak lagi-lagi, deh karena RedDoorz adalah pilihan yang tepat untuk teman-teman yang ingin keliling Indonesia, tapi khawatir dengan budget menginap yang membengkak.
Sekarang, aku bisa mewujudkan list jalan-jalan impian yang sudah kusimpan sejak sekian lama dan ingin kuwujudkan bersama suamiku! :)
Sekarang, aku dan mas menyatakan siap untuk keliling Indonesia untuk melakukan eksplorasi lebih luas sampai ke pelosok negeri bersama RedDoorz. Doakan terwujud, ya!! :)
Hi, I'm Dwi Septia. Basically i'm a writer. But, also experienced as a content writer, social media specialist, SEO content writer, and social media ads since 2016.
I've worked as a freelancer and full-time employee, but lately I've handled any job remotely from anywhere. For any opportunities, please contact me on Instagram @septsepptt or via email at septsepptt@gmail.com.