Telo Godhang, Kuliner Khas Kudus yang Mulai Jarang Ditemukan

Telo Godhang - Pernah nggak bayangin makan kolak singkong tanpa kuah? Kira-kira begitu rasanya telo godhang, salah satu panganan khas Kudus yang mulai jarang ditemukan. Panganan ini zaman dulu seringkali dijumpai di godhang atau lokasi pembuatan gula tebu yang tersebar di seluruh wilayah Kudus. Zaman dahulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menikmati panganan ini. Mereka biasanya berasal dari keluarga yang memiliki tgodhang/gondheng atau kerabat dari pemilik tempat tersebut.

Tata Cara Pembuatan Telo Godhang

Saat musim panen tebu tiba, tebu-tebu akan dipanen dan dibersihkan dari daun-dau keringnya untuk dibawa ke pabrik atau godhang. Nantinya, tebu tersebut akan diperas dengan mesin yang akan menghasilkan nira tebu. Nira tebu inilah yang menjadi bakal gula tebu yang akan didistribusikan dan dinikmati oleh masyarakat luas.

Nah, di tengah proses pembuatan gula tebu tersebut, para pemilik tebu biasanya mengajak anak-anak mereka untuk ikut panen dengan membawa tebu atau singkong yang akan dijadikan kudapan sepulang dari panen. Tebu yang dipotong kecil ini bisa langsung disesap atau dihisap airnya agar bisa langsung dinikmati. Sedangkan singkongnya akan direbus di dalam rebusan gula nira tebu yang masih setengah matang selama kurang lebih 20 menit-30 menit. Oiya, singkongnya akan dimasukkan ke dalam kreneng terlebih dahulu, ya. Agar singkong tidak pecah dan meleber ke air rebusan gula tebunya.

Setelah singkong sudah empuk dan matang, singkong siap untuk diangkat dari panci rebusan. Saat diangkat, akan terlihat gula-gula tebu menempel pada singkong dan menyelimuti seluruh permukaannya. Di sinilah aroma legit gula tebu tercium sangat kental di kudapan ini.

Cara Menikmati Telo Godhang

Panganan telo godhang ini sangat nikmat dinikmati selagi masih hangat. Panganan ini bisa dinikmati secara langsung atau dicocol dengan parutan kelapa muda dengan sedikit garam. Jika mau lebih nikmat, kamu bisa menikmatinya bersama secangkir teh atau kopi hangat.

Sayangnya, panganan ini tidak bisa disimpan lama karena dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet apapun. Jadi, setelah membuatnya segera makan dan habiskan agar tidak mubazir, ya. Maksimal, kamu bisa menyimpan telo godhang 2 hari dalam suhu ruang dan 5 hari dalam suhu kulkas.

Gimana, tertarik untuk menikmati makanan khas Kudus yang mulai jarang ditemui ini? 


Salam,

Dwi Septia

Tidak ada komentar

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^