Apa yang terlintas kali pertama tentang kuliner saat mendengar kata Kudus? Pasti nggak jauh-jauh dari jenang, kan? Yes, jenang memang jadi ikon kuliner Kudus. Tapi, ada juga kuliner lain yang patut dicoba saat kamu berkunjung ke Kudus. Namanya adalah pecel pakis dan gethuk urap.
Asing? Tentu saja. Selama ini aku mengenal pecel sebagai kuliner yang berisikan bayam rebus, kangkung rebus, wortel rebus, tauge rebus, kembang turi dan disiram dengan sambel kacang. Peccel pakis pun, masih sama dengan sambel kacangnya. Hanya saja, isi sayurnya yang berbeda.
Seperti namanya, Pecel Pakis adalah pecel yang berisikan sayur pakis atau tanaman pakis. Ya, kalian nggak salah dengar. Sayur Pakis adalah sejenis tumbuhan paku-pakuan yang banyak dijumpai di lereng Gunung Muria tepatnya di daerah bernama Colo. Daun pakis ini biasanya tumbuh di tepi sungai atau di tebing-tebing yang lembab dan teduh.
Ini adalah tanaman pakis.
Pecel Pakis, Sajian Khas Colo Muria
Pecel pakis berisikan tanaman pakis dan tauge rebus yang disiram dengan kuah kacang halus, kental dan cenderung manis. Pecel ini bisa ditemukan di area Dawe, Kudus atau Kudus atas yang mengarah ke Gunung Muria. Udaranya yang lembab dan terletak di dataran tinggi membuat daerah ini mudah ditumbuhi oleh tanaman pakis.
Pecel pakis sendiri biasa dimakan dengan bakwan pakis, telur goreng, kerupuk gendar dan aneka toping lainnya. Tekstur kriuk dari tanaman pakis ini khas banget. Mirip kol, tapi lebih hijau. Seperti ceciwis kalau pernah makan.
Biasanya 1 porsi pecel pakis tuh disajikan bareng nasi putih atau lontong. Tapi, kalau aku biasanya nggak pakai lontong atau nasi alias pecel aja. Biar bisa tambah bakwan atau kerupuk gendar hahaha ~
Setelah Makan Pecel, Jangan Lupa Gethuk Urapnya
Di Colo, nggak hanya pecel pakis yang terkenal. Tapi, ada juga gethuk yang lembut.yang juga jadi khasnyaa warga sini. Dan lucunya, ada menu bernama Gethuk Urap. Gethuk, tapi urap. Sedangkan urap selama ini yang kutahu adalah menu makanan sayur yang dibumbui dengan kelapa parut yang sudah berbumbu.
Dan ternyata, gethuk urap ini konsepnya mirip! Gethuk ditaburi kelapa parut dan gula yang bikin gethuk gurih jadi manis dan kriuk-kriuk rassa gula pasir. Enak! Saking enaknya, rela jauh-jauh perjalanan 30 menit dari rumah ke sini hihi masya Allah ~
Harga Pecel Pakis dan Gethuk Urap
Salah satu yang bikin betah saat tinggal di Kudus adalah harga kulinernya yang ramah kantong. Meski kalau melipir ke kota juga banyak menu mahal, tapi masih banyak alternatif pangan lokal yang murah dan sehat pula, seperti pecel pakis dan gethuk urap ini.
1 porsi pecel pakis ini dibanderiol dengan harga 6ribu - 10ribuan saja. Sedangkan gethuknya hanya di 5ribuan per porsi. Murah sekali, bukan? Jadi, bawa 50ribu ke warung bisa buat makan banyaaaak porsi dan masih bisa dapat jajan, seperti gethuk urap, es campur dan jajanan lain.
Jadi, kapan kamu ke Kudus nyobain ini?
Salam,
Dwi Septia




12 Comments
Duh pecel pakisnya sangat menggoda, kuah kacangnya yang kental dan warnanya yang coklat.. buat lapar lihatnya... mank masakan jawa itu tiada duanya
BalasHapusSatu hal yang menjadi pertimbangan berat bagi saya kalau seandainya pindah atau keluar negeri adalah makanan. Apalagi untuk orang seperti yang gak gampang cocok dengan makanan yang mengandung susu atau keju. Makanan Indonesia itu ngangenin bahkan untuk yang sederhana saja seperti ubi ini berhasil membuat kita ngiler. Atau contoh lain baru sebentar saja keluar negeri udah kangen nasi padang haha..
BalasHapusWah gethuk urap baru kali ini aku denger nama kuliner gethuk urap. Aku suka banget gethuk pakai parutan kelapa, apakah ini yang dimaksud dengan gethuk urap?
BalasHapusJadi pengen bawa Mamah untuk menyantap makanan ini. Penasaran juga sama gethuk urapnya juga.
BalasHapusPertanyaan saya, apakah cocok gitu kombinasi makan pecel dan getuk? Apalagi ini gethuk urap. Ehhmm, belum pernah nyoba sih, jadi penasaran gimana rasanya.
BalasHapusCukup lama di Semarang sebagai pecinta pecel saya pernah cobain pecel pakis ini secara tak sengaja. Menurut saya enak dan segar karena rasa pakis yang cenderung berair.
BalasHapusTjakeep!! Yuk gas, kapan kita kulineran lagi. Ngehehehehee...
BalasHapusTernyata pecel itu isiannya nggak harus sayur bayam atau kangkung ya Mbak tapi bisa juga pakai Pakis kayak gini. Tempatku juga ada Pakis ini tapi kayaknya belum banyak yang mengkonsumsinya.
BalasHapusSaya dulu nanam tumbuhan pakis lho. Tumbuh subur lagi di beberapa pot. Harusnya dulu dipanen dijual ke penjual pecel pakis kali ya. Hihihi.
BalasHapusLoh.. Loh... Pakis bisa toh buat dijadikan pecel? Eh, daku belum nyobain dong kak.
BalasHapusSeringnya pakis diolah jadi gulai (Sumatera banget yak daku haha), atau dibuat balado bareng ikan teri/udang
aku belum pernah coba pecel pakis, keliatan enak dan sehat ya :D
BalasHapusgethuk urap menarik ya, jadi pengen coba :D
BalasHapusHalo!
Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^