Bahagianya Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi di Kelas Inspirasi Semarang #KISemarang4

Apa yang terpikirkan dalam benak teman-teman saat mendengar kata "relawan"?

Seseorang yang tidak dibayar
Seseorang yang suka dengan kegiatan sosial, atau
Seseorang yang suka pencitraan? *eh


Ada banyak persepsi tentang relawan, dan aku rasa semua persepsi itu benar adanya. Termasuk persepsi bahwa relawan itu hanya sebagai pencitraan belaka. Mungkin termasuk aku, yang memilih untuk menjadi relawan demi bisa membangun citra positif dari dalam diriku. Tetapi, sungguh lebih dari itu, aku punya visi dan misi yang mungkin tidak terlalu penting untuk diceritakan. Aku hanya merasa perlu membaginya karena bukan tidak mungkin teman-teman semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang aku tuliskan dalam blog ini.

Bukan tidak mungkin bila kita mengubah seseorang atau dunia hanya dengan melalui tulisan, bukan? :)

Ini adalah ceritaku tentang menjadi seorang relawan Kelas Inspirasi Semarang. Meski bukan yang pertama kali terjun ke dunia relawan, sosial dan pendidikan, kelas inspirasi adalah suatu hal yang baru bagiku. Perjalanannya untuk bisa diterima, hingga bagaimana berkoordinasi dengan orang-orang yang tidak pernah aku temui sebelumnya untuk bisa membuat suatu program kerja yang akan kami jalankan di Hari Inspirasi.

Bagaimana Bisa Kami Membuat Program Tanpa Tatap Muka?


Agak mustahil rasanya berdikusi dengan manusia yang baru dengan latar belakang yang berbeda dalam waktu kurang dari 2 minggu untuk mendiskusikan sesuatu yang besar, program kerja! Yes, kami yang saling tidak tahu menahu satu sama lain masing-masing memikul tanggung jawab yang luamayan berat untuk memastikan bahwa Hari H kami bisa menyelesaikan semuanya.



Menariknya lagi, para relawan KI terutama di kelompokku ini berasal dari berbagai macam kota, seperti Rembang, Yogyakarta, dll. Dan itu cukup menyulitkan kami untuk bisa berdiskusi secara keseluruhan. Beruntungnya, meski jauh dan tidak bisa kumpul secara lengkap, kami cukup bisa berkoordinasi dengan baik untuk mempersiapkan Hari Inspirasi. Alhamdulillah..

Jadi, teman-teman memang sengaja menyiapkan waktu luang di tengah-tengah kesibukan kerja untuk mempersiapkan hal-hal yang sekiranya akan dibutuhkan di Hari Inspirasi, mulai dari dress code, properti sampai games-games untuk membuat anak-anak tidak bosan.

Bertemu dengan Teman-teman Relawan Lintas Profesi


Kebayang nggak sih gimana rasanya menjalani profesi lain yang belum pernah dijalani sebelumnya? Jadi HRD, Perawat, Desainer, Jurnalis, Call Center, dll? Aku sih nggak pernah bayangin sebelumnya dan voila! Beruntung banget rasanya bisa ketemu sama mereka dalam satu kelompok yang sama, 17! Yap, di Kelas Inspirasi ini aku diberikan kesempatan bertemu dengan stranger yang bisa bikin aku melek akan profesi lain selain yang aku jalani selama ini.



Aku kagum sih sama mereka, teman-temanku sekelompok yang ternyata juga sefrekuensi sama aku, yaitu ingin bisa terjun langsung ke dunia pendidikan dan membagikan insight seputar profesi mereka ke anak-anak. It was pretty awesome!


Aku jadi terbuka tentang pekerjaan mereka yang tidak segampang kelihatannya. Yaaa kalau kata orang kan wang sinawang alias rumput tetangga selalu lebih hijau dari miliki sendiri. Tapi, setelah mengenal mereka, aku jadi tahu bahwa tidak ada satupun pekerjaan yang mudah dan tiap-tiap pekerjaan memiliki kesulitannya sendiri. Bahkan, yang HRD yang keliatannya gitu doang aja nih ternyata ribet abis hahaha.



Belum lagi yang perawat, yang jadi customer service, dll. Ah, satu lagi! Yang jadi freelancer juga nggak boleh diremehin, lho! Karena meskipun kelihatannya santai, main mulu sebenarnya mereka ini punya kerjaan yang juga belum tentu orang lain kuat untuk menjalaninya. Tssaahhh malah curhat hahahah

Asik-asikan Bersama Murid-murid SDN Nyatnyono 2

di Hari H, alhamdulillah aku dan teman-teman relawan bisa berkumpul lengkap. Padahal sebelumnya kami belum pernah bertemu secara lengkap kecuali pada saat hari biefing. Seneng banget punya teman-teman yang tetap stand by komunikasi via digital meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung. Personil siap, perkap siap, dan kami memulai Hari Inspirasi dengan anak didik kami di SDN Nyatnyono 2, Ungaran.

Sejak pukul 6 pagi kami sudah stand by mempersiapkan MMT, dan diri kami masing-masing. Aku dan teman-teman dokumentator mempersiapkan gear kamera kami dan teman relawan pengajar mempersiapkan materi dan bahan ajar masing-masing.

Hingga pukul 11 siang tiba, kami para relawan disibukkan dengan mondar mandir pindah kelas. Aku, sebagai relawan dokumentator bahagia, melihat tawa riang anak-anak
Dan ini adalah pengalaman jadi relawan kelas inspirasi pertama yang membuatku mengorbankan pekerjaanku. Lho, kok bisa? Iya, aku melepas pekerjaanku karena ingin kontribusi lebih dalam kelas relawan, termasuk kelas inspirasi Semarang ini. Ini adalah pengalaman pertama kalinya yang aku alami dan pengalaman ini berbeda dengan pengalaman milik mba Marita Ningtyas dan mba Dini Rahmawati. Mereka juga punya banyak pengalaman menarik lho di blog mereka. Cus, kepoin aja, deh!

4 komentar

  1. Dikau semakin semelohai Sep.
    Sumses selalu

    BalasHapus
  2. Keren septi,,, aq pengen la sekali2.. Tapi profesiku apan ya 😂

    BalasHapus

Halo!

Terima kasih telah membaca blog www.dwiseptia.com. Semoga konten yang ada di blog ini bisa menginspirasi. Doakan saya bisa produksi konten yang lebih baik, ya!
Oh, ya kalau ada rekues konten silakan tulis di kolom komentar, ya! ^^